SULSELSATU.com, MAKASSAR – Penerapan Program Badan Usaha Lorong (BuLo) dengan budidaya tanaman cabai yang dicanangkan Pemerintah Kota Makassar dinilai berhasil menekan angka kemiskinan di kota Makassar hingga 0,4 persen tahun 2017.
Sejak dicanangkan bulan Januari 2017 lalu, Program BuLo yang pengelolaannya diserahkan kepada Dinas Ketahanan Pangan, berhasil membina kurang lebih 500 kelompok tani lorong yang tersebar di seluruh kelurahan yang ada di Kota Makassar.
Kepala Seksi Konsumsi Pangan Dinas Ketahanan Kota Makassar, Ferdi Mochtar mengungkapkan, dari hasil monitoring di lapangan, jumlah keseluruhan tanaman cabai yang telah berbuah sebanyak 171.473 pohon, dengan estimasi buah untuk satu kali panen sebanyak 700 gram – 1 kilogram per pohonnya.
“Saat ini kita sudah mulai tahap panen. Tahap panen ini kita mulai pada bulan Agustus sampai sekarang, dan diperkirakan akan panen hingga bulan Desember. Bila dijumlahkan secara keseluruhan dengan mengambil harga terendah Rp 9 ribu per kilogram, hasilnya bisa mencapai Rp 1,08 miliar untuk satu kali panen,” katanya saat ditemui sulselsatu.com di Kantor Balaikota Makassar, Jumat (4/11/2017)
Perjalanan mengelola tanaman cabai, kata Ferdi, bukan tanpa hambatan. Musim pancaroba yang terjadi beberapa waktu lalu, membuat tanaman cabai yang sudah siap panen terserang hama dan berbagai penyakit.
Ditambah lagi, lorong-lorong yang kurang menjaga kebersihannya, kerap mengundang banyak tikus yang akhirnya merusak tanaman cabai.
“Beberapa waktu yang lalu, sempat terjadi pancaroba, tiba-tiba hujan turun, banyak hama yang muncul. Tikus-tikus juga menyerang beberapa tanaman di lorong-lorong. Penanganannya kita semprotkan pestisida,” ujarnya
Kendati pengelola BuLo adalah warga yang tergabung dalam kelompok tani lorong, Ferdi mengaku pihaknya rutin memantau perawatan tanaman cabai tersebut. Bahkan DKP memberi bantuan berupa media tanam benih, pupuk kompos, pupuk perangsang batang dan daun.
“Kita siapkan 50 penyuluh pertanian. Alhamdulillah, partisipasi masyarakat meningkat, malah setiap kelurahan, sudah memasukkan beberapa nama kelompok baru untuk mendapat bantuan budidaya tahun untuk tahun 2018,” lanjutnya.
Penulis: Mawar A. Pasakai
Editor: Awang Darmawan