SULSELSATU.com, MAKASSAR – Penjabat Sekretaris Kota Makassar Andi Muh. Yasir, memerintahkan Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) meninjau 500 lorong binaan Badan Usaha Lorong Pemkot jelang Ramadan.
Yasir mengatakan, langkah tersebut diambil untuk memastikan ketersediaan cabai yang ada di Makassar menjelang bulan puasa. Oleh Yasir, salah satu faktor pemicu inflasi selain listrik dan bahan bakar, adalah kenaikan harga komoditas pangan.
“Saya sudah perintahkan kepada Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dan beberapa pihak terkait menghitung berapa stok cabai hasil panen tanah hamparan dan memantau 500 lorong yang telah memproduksi cabai,” kata Yasir.
Bersama pihak provinsi, Yasir juga akan membentuk tim pemantau yang nantinya akan berkunjung ke beberapa penyangga cabai di Sulsel.
“Dan bila mana kita sudah menetapkan stok cabai ini, kita akan road ke daerah penyangga, Gowa, Takalar, Maros dan Pangkep untuk memastikan stok cabai sebelum Ramadan,” ungkapnya.
Yasir juga meminta kepada Dinas Pertanian dan Perikanan (DP2) dan Dinas Ketahanan Pangan memperketat pengawasan hasil cabai dari program-program badan usaha lorong.
Langkah tersebut dilakukan sebab petani cabai lebih memilih menjual hasil cabainya ke luar daerah daripada menjual di pasar-pasar tradisional di Makassar.
“Seperti tahun lalu, harga cabai kita mahal, ternyata petani kita menjual hasil panennya ke luar daerah. Alasannya harga di sana lebih tinggi. Ini yang akan kita antisipasi agar tidak terulang hal serupa tahun ini,” kuncinya.
Penulis: Mawar A. Pasakai
Editor: Hendra Wijaya