JAKARTA – Amerika Serikat mengutuk keras serangan rudal Iran yang kembali membombardir pangkalan militer AS di Baghdad, Irak.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo geram sebab serangan itu dilucurkan ketika Iran mengisyaratkan untuk mengurangi ketegangan.
“Marah dengan laporan serangan roket lanjutan pada pangkalan udara Irak,” kata Pompeo lewat Twitter.
Baca Juga : Biden Umumkan Berakhirnya Misi Tempur Pasukan AS di Irak
Mengutip CNN Indonesia, Senin (13/1/2020) dari AFP pada Minggu (12/1) melaporkan bahwa delapan rudal berturut-turut menghujani pangkalan militer udara Al-Balad di Baghdad hingga melukai dua perwira Irak dan dua penerbang.
Baca juga: Iran Kembali Bombardir Pangkalan Militer AS di Baghdad Irak
“Ini pelanggaran terus-menerus atas kedaulatan Irak oleh kelompok-kelompok yang tidak loyal kepada pemerintah Irak dan ini harus diakhiri.”
Baca Juga : Biden Umumkan Berakhirnya Misi Tempur Pasukan AS di Irak
Meski demikian, hingga kini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
AS sebelumnya menuding kelompok-kelompok yang didukung Iran di Irak menjadi dalang penyerangan tersebut.
Al-Balad adalah pangkalan udara pesawat F-16 Irak. Pesawat itu dibeli dari AS untuk meningkatkan kapasitas militer udara negara itu.
Baca Juga : Biden Umumkan Berakhirnya Misi Tempur Pasukan AS di Irak
Pangkalan tersebut berisi pasukan Angkatan Udara AS dan kontraktor. Namun sebagian besar telah dievakuasi menyusul ketegangan antara AS dan Iran selama dua pekan terakhir.
“Sekitar 90 persen penasihat AS, dan karyawan Sallyport dan Lockheed Martin yang menjadi spesialis pemeliharaan pesawat telah ditarik ke Taji dan Erbil setelah ancaman (Iran),” kata sumber militer.
“Saat ini hanya tersisa tak lebih dari 15 tentara AS dan satu pesawat di Al-Balad.”
Baca Juga : Biden Umumkan Berakhirnya Misi Tempur Pasukan AS di Irak
Pangkalan militer itu dihantam roket dan mortir dalam beberapa bulan terakhir. Meski demikian, tidak ada satupun tentara AS yang menjadi korban. Namun serangan tersebut melukai pasukan Irak, dan menewaskan satu kontraktor AS bulan lalu.
Kematian kontraktor itu memicu ketegangan hingga AS melakukan serangan mematikan terhadap kelompok paramiliter pro-Iran di Irak serta konvoi yang membawa perwira tinggi militer Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani. Jenderal top Iran itu tewas di luar bandara Baghdad.
Faksi pro-Iran di Irak telah bersumpah untuk membalas dendam atas serangan itu.
Baca Juga : Biden Umumkan Berakhirnya Misi Tempur Pasukan AS di Irak
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar