Langgar FFP, Gelar 2014 Manchester City Terancam Dicabut
MANCHESTER – Manchester City kembali dirundung masalah. Setelah saksi larangan tampil selama dua musim di Liga Champions, gelar juara liga musim 2013/2014 The Cityzens terancam dicabut.
Ini adalah imbas pelanggaran Financial Fair Play (FFP). Konfederasi Sepakbola Eropa (UEFA) menjatuhkan sanski kepada City dengan larangan tampil selama dua musim di Liga Champions dan denda 30 poundsterling karena dianggap memanipulasi dana sponsor.
Baca juga: Manipulasi Dana Sponsor, City Disanksi Larangan Tampil 2 Musim di UCL
Pihak Premier League berpeluang melakukan investigasi terhadap kemungkinan pelanggaran FFP yang dilakukan City.
Baca juga: City Disanksi UEFA, Lobi Juventus Datangkan Guardiola Kian Mulus
Daily Mail melansir Premier League berpeluang melakukan investigasi terkait pendapatan dan pengeluaran Man City sepanjang 2012 hingga 2016, rentang waktu yang dinyatakan UEFA bahwa The Citizens memanipulasi laporan pendapatan klub.
Sepanjang waktu itu, City berhasil merebut satu gelar Liga Inggris pada musim 2011/2012 dan 2013/2014. Namun, pihak Daily Mail meyakini gelar musim 2013/2014 yang direbut City memiliki peluang paling besar untuk dicabut jika dinyatakan bersalah.
Jika Premier League menganggap Man City bersalah karena melanggar peraturan FFP, maka tim yang bermarkas di Stadion Etihad itu terancam sanksi pengurangan poin. Pada musim 2013/2014 Man City menjadi juara Liga Inggris dengan keunggulan dua poin atas Liverpool.
FFP merupakan regulasi yang diterapkan UEFA sejak musim 2011/2012. Pada dasarnya FFP adalah regulasi yang mengharuskan sebuah klub untuk mengimbangi neraca keuangan. Sebuah klub tidak boleh mengalami kerugian 45 juta euro dalam tiga tahun dan punya kemampuan untuk membayar utang.
Premier League juga menerapkan regulasi FFP dua tahun setelah UEFA menggunakan peraturan itu. Namun, regulasi Premier League lebih longgar dengan membolehkan klub rugi 105 juta poundsterling dalam tiga musim.
Pihak Man City sendiri sedang berusaha menggagalkan keputusan UEFA dengan melakukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS).
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News