Logo Sulselsatu

Pasutri Penikam Wiranto Terancam Hukuman Mati

Asrul
Asrul

Minggu, 12 April 2020 16:40

istimewa
istimewa

JAKARTA – Terdakwa penikam Menko Polhukam Wiranto, Syahrial Alamsyah, terancam hukuman mati. Syahrial didakwa melakukan teror dengan pemufakatan jahat dan merencanakan sejumlah teror.

Syahrial menikam Wiranto saat melakukan kunjungan kerja di Pandeglang, Banten, 10 Oktober 2019 lalu.

Dakwaan atas Syahrial dibacakan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakbar) pada Kamis (9/4) kemarin lewat telekonfenrensi.

Baca Juga : Mantan Ketum Parpol Gabung PAN, Nama Wiranto Mengemuka

Jaksa mendakwa Syahrial telah melanggar Pasal 15 juncto Pasal 6 juncto Pasal 16 A UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang perubahan atas UU Nomor 15 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Pasal 6 UU Terorisme berbunyi:

Setiap Orang yang dengan sengaja menggunakan Kekerasan atau Ancaman Kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas, menimbulkan korban yang bersifat massal dengan cara merampas kemerdekaan atau hilangnya nyawa dan harta benda orang lain, atau mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap Objek Vital yang Strategis, lingkungan hidup atau Fasilitas Publik atau fasilitas internasional dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, pidana penjara seumur hidup, atau pidana mati.

Baca Juga : VIDEO: Tim Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris Dokter Sunardi

Dakwaan itu juga dialamatkan kepada istri Syahrial, Fitri Diana. Syahrial mulai melakukan rencana penusukan Wiranto setelah dirinya tahu Wiranto akan datang ke Alun-alun Menes, Pandeglang, Jawa Barat.

Syahrial langsung mengatur rencana untuk menusuk Wiranto dan anggota TNI-Polri yang ada di situ. Syahrial juga memerintahkan Fitria Diana, dan anaknya menyimpan sebilah pisau dan melakukan penusukan ke aparat keamanan yang berjaga.

“Saat mendengar suara helikopter sudah datang, maka terdakwa dan saksi Fitri Diana mengajak anaknya, Ratu Ayu Lestari, segera bergegas menuju alun-alun Menes untuk melakukan amaliyah, terdakwa menyimpan pisau kunai dalam manset tangan kiri terdakwa, sedangkan saksi Fitria menyimpan pisau kunai di dalam manset kiri, dan anak terdakwa Ratu Ayu menyimpan pisah kunai dijepitkan di gelang tangan kiri,” jelas jaksa.

Baca Juga : Dor! Satgas Madago Raya Tembak Mati 2 Teroris MIT di Poso

Editor: Hendra Wijaya

 

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Otomotif29 Maret 2024 08:55
Asmo Sulsel Resmi Perkenalkan Honda EM1 e: dan Honda EM1 e: Plus ke Masyarakat Makassar
Astra Motor Sulawesi Selatan (Asmo Sulsel) main dealer sepeda motor Honda untuk wilayah Sulawesi Selatan, Barat, Tenggara, dan Ambon secara resmi meng...
Video28 Maret 2024 23:58
VIDEO: Banjir di Sejumlah Titik di Kota Palopo
SULSELSATU.com – Situasi banjir di beberapa titik di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2024). Dalam video tampak sejumlah ruas jalan te...
OPD28 Maret 2024 23:38
Berkah Ramadan, Tenaga Kontrak Dinkes Makassar Bagi-bagi Takjil Buka Puasa untuk Pengendara
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Tenaga Kontrak Dinas Kesehatan Kota Makassar (Laskar Pelangi) membagikan takjil berbuka puasa kepada pengguna jalan y...
Bisnis28 Maret 2024 23:05
Showroom Kalla Kars Tetap Buka di Hari Libur Nasional
Showroom dan bengkel resmi Kalla Kars tetap buka di hari libur nasional yang jatuh pada 29 Maret 2024 besok....