SULSELSATU.com, MAKASSAR – Dua partai pengusung pasangan calon walikota dan wakil wali kota Makassar Syamsu Rizal-Fadli Ananda disebut-sebut tak bisa berkoalis, keduanya adalah PDIP dan PKS.
Diketahui, PDIP saat ini secara nasional menjadi partai pemenang Pemilu dan juga menjadi pendukung utama pemerintahan Jokowi- Ma’ruf Amin. Sementara PKS berada di luar pemerintahan atau oposisi.
Menanggapi hal itu, Ketua DPC PDIP Kota Makassar, Suhada Sappaile menegaskan partainya siap berkolaborasi dengan PKS pada Pilwali Makassar 2020.
Baca Juga : Kata PDIP Soal Presiden Jokowi Bertemu Empat Mata dengan Prabowo Subianto
“Semakin banyak partai dalam koalisi semakin bagus. Jadi hoaks itu berita soal PDIP tidak mau bekerja atau tidak bisa bekerja bareng PKS. Malah, kita enjoy sekali, apalagi kan sudah ada pengalaman bersama dan hasilnya positif (Pilgub Sulsel),” kata Suhada, Sabtu (8/8/2020).
Kolaborasi PDIP dan PKS terjalin saat Pilgub Sulsel 2018. Kala itu, kedua parpol ini menjadi motor pemenangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman. Hasilnya sangat memuaskan. Pasangan dengan jargon Prof Andalan menang dengan selisih suara yang cukup signifikan dari rivalnya.
“Kita harap bisa mengulang hasil positif itu pada Pilwali Makassar 2020, kali ini mengantarkan Dilan menjadi pemenang,” ujar legislator Makassar tersebut.
Baca Juga : Pemkot Siapkan Anggaran Pilwali Makassar untuk KPU Sebesar Rp64 Miliar
Ia berpendapat kencangnya isu PKS meninggalkan Dilan yang disebar melalui media sosial merupakan ulah oknum tertentu. Ada yang takut dan khawatir dengan kolaborasi PDIP-PKS dalam menyokong pasangan doktor dan dokter ini.
“Isu-isu itu sengaja disebar oknum, intinya ada yang takutlah kalau PDIP dan PKS kolaborasi dan gabung di barisan pemenangan Dilan. Kedua partai ini kan punya jaringan saksi terbaik nasional,” ujar dia.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar