Mahasiswa Unhas Kuliah Tatap Muka Terbatas, Rapid Test Antigen Jadi Syarat Masuk Kelas

Mahasiswa Unhas Kuliah Tatap Muka Terbatas, Rapid Test Antigen Jadi Syarat Masuk Kelas

SULSELSATU.com – Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan Pembelajaran tatap muka terbatas pada Senin (18/10/2021) dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Pembelajaran tatap muka terbatas ini melalui rangkaian proses salah satunya swab antigen bagi mahasiswa dan dosen.

Wakil Dekan Bidang Akademik, Penelitian dan Inovasi Fakultas Keperawatan, Rini Rachmawaty, S.Kep., Ns., MN., Ph.D., mengatakan sebanyak 128 mahasiswa mengikuti perkuliahan tatap muka di Fakultas Keperawatan.

“Total mahasiswa kami yang ikut ada 128 orang yang terbagi dalam lima kelas. Dua kelas Prodi Fisioterapi dan tiga kelas Prodi Keperawatan,” ujar Rini.

Dalam pembelajaran tatap muka ini, Rini menyebut Fakultas menyediakan handsanitizer dan alat pengukur suhu sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19. Tak hanya itu, FKep Unhas juga membagikan kuesioner terkait kesiapan mahasiswa mengikuti kuliah tatap muka, surat izin orang tua serta telah mendapatkan vaksin lengkap dan mengikuti swab antigen dengan hasil non reaktif.

“Untuk mendukung penerapan Protokol Covid-19, kami menyediakan handsanitizer dan alat pengukur suhu. Kami juga memiliki klinik yang bisa dimanfaatkan jika mahasiswa memiliki kondisi tubuh yang kurang fit,” jelas Rini.

Ketua Prodi Psikologi, Fakultas Kedokteran Unhas, Dr. Ichlas Nanang Afandi, S.Psi, MA. juga menyampaikan hal yang serupa. Selain menyediakan fasilitas handsanitizer dan alat pengukur suhu di setiap kelas disediakan perangkat multimedia untuk menghubungkan pembelajaran secara virtual yang diikuti mahasiswa yang tidak dapat menghadiri pembelajaran secara tatap muka.

“Untuk pembelajaran tatap muka, jumlah mahasiswa Psikologi yang terlibat kurang lebih 50 orang. Setiap kelas dilengkapi dengan multimedia yang membantu proses belajar terhubung secara daring kepada mahasiswa lain yang tidak hadir secara luring,” ungkapnya.

Salah satu mahasiswa Universitas Hasanuddin, Afifah Nur Falah angakatan 2020 yang mengikuti perkuliahan secara tatap muka sangat antusias. Ia juga menyebut pembelajaran tatap muka menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Kalau kuliah sukanya tatap muka lebih mudah dipahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh Dosen,” katanya.

“Menjaga jarak, mamakai masker, dan menggunakan handsanitizer dan tidak membuat kerumunan,” imbuhnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga