Logo Sulselsatu

Kunjungan Menteri Kehutanan RI Tegaskan Komitmen PT Vale: Menuju Masa Depan Industri Tambang Hijau dan Berkelanjutan

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Jumat, 13 Juni 2025 18:35

Menteri Kehutanan RI Dr. Raja Juli Antoni saat berkunjung ke Nursery PT Vale. Foto: Istimewa.
Menteri Kehutanan RI Dr. Raja Juli Antoni saat berkunjung ke Nursery PT Vale. Foto: Istimewa.

SULSELSATU.com, SOROWAKO – Di tengah meningkatnya tuntutan global terhadap praktik industri yang berkelanjutan, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bagian dari grup Mining Industry Indonesia (MIND ID) menegaskan kembali perannya sebagai pelopor dalam transformasi industri pertambangan nasional menuju model yang lebih hijau, transparan, dan berkeadilan.

Selama lebih dari lima dekade, PT Vale telah membangun fondasi yang kuat dalam menerapkan prinsip Good Mining Practices secara konsisten.

Kunjungan kerja Menteri Kehutanan RI Dr. Raja Juli Antoni ke wilayah operasional PT Vale di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Ssulsel pada Jumat (13/6/2025) menjadi momentum penting yang menegaskan pengakuan atas komitmen keberlanjutan yang dijalankan perusahaan.

Baca Juga : Inovasi Lingkungan dan Pemberdayaan Komunitas PT Vale Raih Dua Penghargaan di AREA 2025 Bangkok

Dalam kunjungan tersebut, Menteri meninjau beberapa lokasi dan fasilitas pendukung kegiatan penambangan PT Vale, termasuk arboretum Himalaya yang merupakan salah satu lokasi konservasi beberapa spesies tanaman lokal dan endemik serta fasilitas nursery modern di Taman keanekaragaman hayati Sawerigading Wallacea.

Kunjungan ini mencerminkan relevansi praktik PT Vale dalam menjawab tantangan masa depan industri ekstraktif di Indonesia.

Di tengah upaya nasional menuju transisi energi bersih, pelestarian hutan tropis, dan tata kelola industri yang akuntabel, PT Vale hadir sebagai mitra strategis pemerintah yang mampu menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan perlindungan lingkungan secara nyata.

Baca Juga : KPH Larona Minta PT Vale Segera Koordinasi Tindaki Pelaku Perambahan Hutan di Tanamalia

“Kami memahami bahwa mewujudkan pertambangan yang berkelanjutan bukanlah tugas yang sederhana. Namun kami percaya, ini adalah tanggung jawab yang tak bisa ditunda. Kami tidak mengklaim telah sempurna, namun kami terus berupaya belajar, berbenah, dan melangkah maju agar kehadiran kami memberikan nilai nyata bagi masyarakat, lingkungan, dan negara,” ujar Plt. Presiden Direktur PT Vale Bernardus Irmanto.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui sejumlah aksi nyata, di antaranya rehabilitasi area di dalam dan di luar wilayah konsesi yang mencapai luasan 3 kali lipat area yang telah di buka PT Vale untuk kegiatan pertambangan.

Sampai akhir 2024, 3.791 Ha dalam konsesi dan 17.264 Ha di luar konsesi telah ditanam masing-masing lebih dari 5 juta dan 12 juta pohon yang tersebar di 32 kabupaten pada 5 provinsi. Lebih dari 40 persen pohon yang ditanam adalah pohon lokal dan endemik termasuk 80 ribu pohon ebony di area Luwu Timur.

Baca Juga : Sinkronisasi TJSL Demi Pembangunan Daerah Luwu Timur, PPM PT Vale Jadi Acuan Pengembangan

Praktek reklamasi paska tambang secara progresif untuk meminimalkan luasan bukaan dan mengurangi resiko erosi dan sedimentasi. Lebih dari 60 persen lahan yang dibuka untuk pertambangan telah direklamasi.

Dalam pelaksanaan reklamasi, PT Vale menggunakan pendekatan ekosistemik, termasuk melakukan konservasi spesies tanaman untuk menjaga keanekaragaman hayati baik di lokasi tambang maupun di luar lokasi tambang.

Kegiatan reklamasi ini didukung dengan adanya fasilitas Nursery modern dengan kapasitas produksi 700 ribu bibit per tahun.

Baca Juga : VIDEO: Anggota DPRD Minta Perusahaan Tambang di Luwu Timur Contoh PT Vale

Selain itu, PT Vale juga membangun Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading Wallacea sebagai pusat pelestarian biodiversitas lokal. Kemudian, pemanfaatan 100 persen energi bersih dari PLTA untuk proses peleburan di pabrik pengolahan nikel, yang berkontribusi menghindari emisi karbon sekitar ±1 juta ton CO₂ setiap tahunnya.

Menteri Kehutanan Dr. Raja Juli Antoni menyampaikan apresiasinya atas pendekatan PT Vale dalam menyeimbangkan kepentingan ekonomi, konservasi lingkungan, dan kesejahteraan sosial.

“Pembangunan tidak boleh berhenti. Namun hutan juga tak boleh punah. Kita harus menyeimbangkan keduanya. PT Vale menunjukkan bahwa industri dapat bergerak maju tanpa mengorbankan kelestarian ekosistem,” ungkap Menteri.

Baca Juga : Proaktif Mitigasi Bencana, PT Vale Simulasi Rencana Tindak Darurat Bendungan Seri Sungai Larona di Malili

Ia juga secara khusus mengapresiasi keberhasilan restorasi Hutan Himalaya serta kehadiran Taman Kehati sebagai bentuk nyata dari reklamasi yang berdampak.

“Sebagai salah satu perusahaa pertambangan yang melakukan pertambangan secara berkelanjutan, saya ingin membuktikan dan hal ini langsung saya saksikan bagaimana proses pertambangan mereka yang memang sangat sesuai aturan,” ujarnya.

“Sumber energi dari air, kemudian kaidah-kaidah lingkungan hidup dipenuhi dan dalam konteks kehutanan sebagai perusahaan yang diberikan IPKKH dan kemudian mereka dapat mereklamasi dengan baik dan kemudian menanam pohon, bahkan tadi kita lihat ada yang dari tahun 2025, sudah hampir sama dengan hutan alam,” tuturnya.

Kata Raja Juli Antoni, hal ini yang menandakan bahwa sebenarnya antara pembangunan dengan lingkungan bisa sejalan, antara ekonomi dan ekologi bisa berjalan kalau regulator bisa memastikan dan mengenforce untuk menegakkan aturan dengam baik, tidak kongkalikong, tidak negosiasi, dan pihak swasta juga memiliki komitmen tinggi untuk memberikan yang terbaik untuk alam.

“Pulang dari sini saya akan duduk bareng dengan Ibu Dirjen, nanti kita formulasikan best practice apa yang bisa kita pelajari dari sini, lesson learn dari sini, nanti kita akan buat sebuah aturan baru, juknis baru yang kemudian bisa kita enforce dan pindahkan, gakkum, kita akan kumpulkan pengusaha pertambangan, kita akan membuka ruang untuk memberikan ippkh yang diikuti dengan tanggung jawab maksimal untuk keberlanjutan alam kuta untuk anak cucu kita,” ungkapnya.

Kunjungan ini semakin mempererat sinergi antara pemerintah dan PT Vale dalam mendukung agenda prioritas nasional Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam memperkuat hilirisasi industri yang ramah lingkungan, ketahanan ekonomi nasional, serta pelestarian sumber daya alam untuk generasi mendatang.

“Kami meyakini bahwa keberhasilan industri tambang Indonesia di masa depan tidak hanya akan diukur dari seberapa besar kapasitas produksinya, namun juga dari sejauh mana kontribusinya dalam menjaga bumi, melindungi hutan, dan menyejahterakan masyarakat. Di situlah kami ingin terus mengambil peran,” tutup Bernardus.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut Komisaris Independen MIND ID Grace Natalie dan Bupati Luwu Timur, Irwan Bachry Syam.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Video07 Juli 2025 22:55
VIDEO: Prabowo Tampil di Barisan Depan KTT BRICS 2025
SULSELSATU.com – Presiden RI Prabowo Subianto tampil di barisan terdepan dalam sesi foto resmi KTT BRICS 2025 di Museum of Modern Art, Rio de Ja...
Lifestyle07 Juli 2025 21:19
Baruga Social Run, Langkah Bukit Baruga dan Juku Eja IndoRunners Promosikan Gaya Hidup Sehat
Berkolaborasi dengan komunitas lari pertama di kota Makassar, Juku Eja IndoRunners, event lari dengan kategori 5K ini diikuti oleh kurang lebih 60 pes...
Video07 Juli 2025 20:38
VIDEO: Mobil Dinas Polisi Dipakai Anak 16 Tahun, Terlibat Insiden di Medan
SULSELSATU.com – Mobil dinas milik Plt Kasi Propam Polres Tapanuli Selatan menjadi sorotan setelah digunakan oleh anaknya yang masih berusia 16 tahu...
Makassar07 Juli 2025 20:30
Pemeliharaan Gardu PLN, PDAM Makassar Umumkan Penurunan Debit Air di Sejumlah Wilayah
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar mengumumkan adanya potensi gangguan layanan berupa penurunan debit air di seju...