SULSELSATU.com, MAKASSAR – Bulan suci Ramadan 1440 Hijriah memang membawa berkah bagi semua orang tak terkecuali para pedagang songkok musiman. Tingginya permintaan songkok selama Ramadan, tak ayal membuat mereka meraup keuntungan signifikan.
Nunu (34) misalnya, perempuan yang berjualan songkok di pinggir Jalan Masjid Raya sekitar Masjid Al-Markaz ini terlihat tak henti-hentinya meladeni pembeli. Ada yang membeli satu hingga dua songkok namun ada juga yang hanya sekedar menanyakan harga songkok kemudian berlalu pergi.
Sebagai pedagang musiman, Nunu mengaku bahwa dirinya hanya berjualan songkok saat bulan Ramadhan saja. Hal ini telah dilakukannya secara rutin sejak 10 tahun terakhir.
“Saat Ramadhan saja. Sudah kurang lebih 10 tahun jualan songkok setiap Ramadhan. Kalau hari-hari lain jualan pangsit dan bakso di Kanrerong. Lapaknya saya tutup dulu, nanti setelah Ramadhan baru kembali,” kata Nunu saat ditemui Sulselsatu di kiosnya, Senin, (3/6/2019).
Menurutnya, berjualan songkok di bulan Ramadhan bisa menambah banyak keuntungan sebab permintaan sedang tinggi-tingginya. Hal ini dinilainya sangat membantu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari selama Ramadhan, apalagi menjelang lebaran di mana harus ada pengeluaran untuk zakat.
“Kalau di Kanrerong kita baru beradaptasi, kadang pembelinya kurang sementara banyak kebutuhan wajib di bulan Ramadhan. Mana zakat, pembeli sembako, baju baru buat anak-anak. Jadi, kita sementara jualan di pinggir jalan dululah,” imbuh warga Jalan Kandea ini.
Songkok-songkok tersebut pun dibeli Nunu di Pasar Butung secara grosiran. Dia kemudian menjualnya secara eceran dengan harga penjualan yang beragam, yakni mulai dari Rp35 ribu hingga Rp150 ribu tergantung kualitas bahannya.
“H-5 lebaran biasanya pembeli agak melonjak. Kalau di awal-awal sampai pertengahan Ramadhan kan masih sepi. Kalau sekarang orang beli dari pagi sampai jam 1 malam. Karena kan THR sudah ada. Jadi, orang sudah bisa belanja,” katanya sembari tersenyum.
Nunu menyebutkan, keuntungan yang diperoleh per hari dari hasil berjualan songkok mencapai Rp100 ribu pada hari biasa dan Rp150 ribu di akhir-akhir bulan Ramadan.
Penjualannya pun beragam. Namun, kata Nunu, jenis songkok berkualitas sedang merupakan jenis yang paling banyak dicari. Jenis yang dimaksud adalah songkok berwarna hitam polos.
Meski begitu, songkok-songkok tersebut pun kadang tidak terjual semuanya hingga Idul Fitri tiba. Jika sudah begitu, maka biasanya akan disimpan untuk tahun depan atau dijual kembali dengan harga murah.
“Tergantung, ada yang biasa disimpan hingga tahun depan. Ada yang biasa jual murah sama temannya yang memang penjual songkok setiap hari,” katanya.
Penulis: Asrhawi Muin
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar