SULSELSATU.com, JAKARTA – Wasekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengaku kaget Presiden Joko Widodo menunjuk Fachrul Razi sebagai Menteri Agama (Menag).
Pasalnya, menurut dia, sosok-sosok yang menduduki jabatan Menag dalam beberapa waktu terakhir senantiasa berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
“Berdasarkan kecenderungan belakangan ini, memang pos Menag itu selalu ditempati dari unsur NU dan saat ini penunjukkan Fachrul Razi itu memang cukup mengagetkan,” katanya, seperti dilansir CNNIndonesia, Kamis (24/10/2019).
Baca Juga : Tiga Pesan Zudan Arif di Konferwil NU Sulsel
Awiek lalu menilai bahwa Fachrul yang berlatar belakang militer itu membutuhkan sosok yang berlatar belakang bidang agama untuk mendampingi sebagai wakil menteri. Menurutnya, keberadaan jabatan wakil menteri di Kemenag bukan sebuah hal yang aneh dan baru.
“PPP mengusulkan kepada Jokowi untuk segera melengkapi, mendukung Fachrul dengan menunjuk (atau) mengangkat Wakil Menag yang memiliki kualifikasi di bidang keagamaan, sehingga bisa saling berkolaborasi,” ucap Awiek.
Menurutnya, PPP memiliki kader yang mempunyai kompetensi di bidang tersebut bila diminta oleh Jokowi untuk mengisinya seperti Zainut Tauhid, Muhammad Arwani Thomafi, dan Rusli Effendi. Namun, dia membantah PPP sedang mengincar posisi Wakil Menag diberikan kepada kadernya.
Baca Juga : Makassar Tuan Rumah Harla PPP ke-51, Danny Pomanto: Partai Persatuan Pembangunan Kawan Baik Pemerintah
“PPP tidak dalam posisi mengincar-incar, tapi kalau kader PPP diberikan kepercayaan, insya Allah stoknya banyak,” kata Awiek.
Jokowi menunjuk Fachrul sebagai Menag dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Sebelum diumumkan dan dilantik, Fachrul termasuk tokoh yang dipanggil ke Istana Negara pada Selasa (22/10). Mengenakan kemeja putih dan celana hitam, Fachrul mengaku ditelepon Senin (21/10) pukul 22.00 WIB dan diminta datang bertemu Jokowi.
Baca Juga : Plt Ketua Umum PPP Mardiono Ajak Danny Pomanto Gabung ke Partainya
Fachrul selama ini dikenal sebagai mantan Wakil Panglima TNI yang menjabat pada tahun 1999 hingga 2000. Ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1970 dan ditempatkan di kesatuan infanteri.
Jabatannya sebagai wakil panglima saat itu tak berlangsung lama lantaran diberhentikan mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur melalui Keputusan Presiden terkait penghapusan jabatan wakil panglima. Di luar karier militernya, Fachrul Razi dikenal pula sebagai Ketua Bravo-5 yakni im pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019 yang beranggotakan para purnawirawan TNI lulusan Akademi Militer (Akmil) angkatan 1970-an.
Tim yang terbentuk sejak 2013 ini juga sempat membantu pemenangan Jokowi pada Pilpres 2014 yang maju bersama Jusuf Kalla. Kala itu, Jokowi-JK mengalahkan paslon Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Baca Juga : VIDEO: PPP Sulsel Setor 85 Bacaleg ke KPU
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar