Logo Sulselsatu

OPINI: NasDem, dari Sulsel untuk Indonesia

Asrul
Asrul

Senin, 27 Januari 2020 20:21

Surya Paloh di Kongres II NasDem. (int)
Surya Paloh di Kongres II NasDem. (int)

Oleh: Masrudi Ahmad Sukaepa

SULSELSATU.com – Kebiasaan partai politik setelah pemilu adalah diam, seolah parpol hanya tumpangan menuju pemilu dan setalah pemilu tinggal menikmati kursi-kursi yang diperolah dari pemilu dan melupakan tanggungj awab partai terhadap kehidupan berbangsa bernegara.

Padahal sejatinya partai politik bukan sekedar sarana merebut kursi di legislatif, bahkan dalam pemilihan bupati/walikota, gubernur sampai presiden partai kelihatan hanya simbol dan pintu masuk menjadi calon tetapi perangkat partai tidak bergerak yang penting “mahar” terbayarkan.

Baca Juga : NasDem Berhasil Rebut Ketua DPRD Sulsel dan 10 Kabupaten Kota

Tanggungjawab partai sebagai lembaga politik nyaris hilang yang ada hanya komunikasi inter-personal petinggi partai dan gerakan partai secara kelembagaan hanya diwakilkan dengan tanda tangan dan stempel organisasi, sedang perangkat ke bawah tidak terurus.

NasDem Sulsel meruntuhkan kebiasaan diam itu dan menunjukkan bahwa partai politik bukan hanya tumpangan menuju pemilu melainkan tumpangan yang tidak berhenti dan terus berjalan menyerap dan mengawal aspirasi rakyat bersinergi dengan anggota fraksi di legislatif. NasDem menunjukkan konsistensi dan komitmennya untuk terus mengurus rakyat tidak membiarkan anggotanya di Dewan Perwakilan Rakyat/daerah berjalan sendiri tanpa kontrol yang berpotensi melenceng dari garis perjuangan partai.

NasDem sadar bahwa setelah pemilu tanggungjawab terhadap rakyat melalui fungsi-fungsi partai harus terus berjalan. Partai harus menjadi ekstra parlamen agar tanggungjwabnya tetap jalan tanpa berhenti untuk sekadar menikmati kursi-kursi yang diperoleh dari kontestasi demokrasi dan melupakan pengabidiannya terhadap bangsa dan negara.

Baca Juga : Kepemimpinan Rusdi Masse dan Syaharuddin Alrif Mampu Menangkan NasDem di Sulsel

Hal itu dibuktikan oleh NasDem dengan berbagai kegiatan dilakukan setelah pemilu, dan pada tanggal 25-26 januari 2020 yang lalu di Makassar NasDem kembali mengadakan beberapa kegiatan yang dibingkai dalam “NasDem Days” antara lain pelepasan 220 ambulance, kegiatan peduli rakyat miskin, kegiatan religi dan beberapa kegiatan lain sebagai bentuk dedikasi partai NasDem terhadap rakyat Sulawesi Selatan .

Kegiatan tersebut menunjukkan bahwa sebagai partai bukan hanya orientasi kekuasaan tetapi juga menjalankan politik kemanusiaan dan tidak mengabaikan politik kebangsaan. Sebagaimana diketahui bahwa politik ada tiga derajat tingkatan yakni: politik kekuasaan, politik kebangsaan dan politik kemanusiaan. Politik kemanusiaan derajat tertinggi lalu politik kebangsaan dan derajat terendah adalah politik kekuasaan.

Namun terendah bukan berarti politik kekuasaan tidak penting, justru bila kekuasaan dikendalikan maka politik kebangsaan dan politik kemanusiaan akan lebih mudah dicapai. Itulah sebabnya partai NasDem menjalankan ketiganya kendati konsentrasinya lebih besar pada politik kekuasaan dengan alasan bahwa dengan kekuasaan maka urusan kebangsaan dan kemanusiaan akan lebih mudah.

Baca Juga : NasDem Capai Target DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif: Akumulasi Kinerja dan Kepercayaan

Maka dimaklumi jika restorasi yang suarakan Surya Paloh dalam setiap moment NasDem belum berjalan ideal. Sebab, partai NasDem harus mengokohkan diri baik kader-kader, infrastruktur, maupun kekuatan politik di parlemen dan penguasaan opini publik.

Idealisme, moralitas politik dan mentalitas kebangsaan belum bisa fokus dibenahi sebab kekuasaan harus terlebih dahulu dikuasai. perlahan perubahan itu berjalan dengan gerakan-gerakan yang meminimalis keburukan-keburukan politik yang selama ini menggerahkan rakyat dan partai politik dipandang sama saja, sama-sama buruk, sebagai contoh : disaat partai-partai lain “panen raya” dengan politik mahar NasDem justru sebaliknya “politik tanpa mahar”.

Politik kebangsaan telah dicontohkan oleh Surya Paloh adalah modalitas kader-kader partai NasDem untuk menempatkan kepentingan bangsa diatas kepentingan individu dan golongan.

Baca Juga : Rekap C1 Partai NasDem Raih 314.000 Suara, Klaim 2 Kursi di Sulsel 1

“Saya mendirikan partai ini bukan untuk menjadi presiden atau wakil presiden, kalaupun ini mau dihargai saya hanya ingin dikenang sebagai ketua umum partai politik terbaik dimasanya”

Begitu ucapan Surya Paloh suatu ketika dalam pidatonya.

Dan itu bukan angin sepoi-sepoi rayuan pulau kelapa tetapi ucapan itu menggetarkan dada bagi siapa saja anak bangsa yang cinta tanah airnya. terbukti disaat ketua-ketua umum partai politik sibuk mengusung dirinya menjadi calon presiden maupun calon wakil presiden Surya Paloh tak bergeming dan latah, dia dari mimbar ke mimbar justru berkata sebaliknya.

Baca Juga : Jemput Kemenangan, Anies dan Surya Paloh Hadiri Konsolidasi Akbar NasDem di Sulsel

Kita sadar bahwa membumikan pikiran-pikiran kebangsaan seorang Surya Paloh ditengah gempuran pragmatisme, apalagi dipartai NasDem multi orientasi, tetapi NasDem tidak kekosongan kader yang mampu menterjemahkan pikiran-pikirannya. dan ini perlu menjadi perhatian khusus sebab signifikansi perolehan suara partai NasDem pada pemilu 2019 yang lalu juga banyak disebabkan sikap poltik yang lahir dari pikiran-pikiran idealis Surya Paloh.

Walaupun tidak serta-merta bisa dijalankan dilevel bawah tetapi setidaknya itu menjadi pemahaman untuk seluruh kader dan masyarakat luas bahwa rakyat, bangsa, negara bahkan kemanusiaan selalu ada dalam perjuangan partai NasDem.

NasDem Days yang merangkai beberapa kegiatan dihadiri oleh pengurus DPP, Pimpinan DPW se Indonesia akan menjadi pilot project dan akan berdiaspora di provinsi-provinsi lain maka pantas jika NasDem Days yang diadakan oleh DPW Partai NasDem Sulsel mengusung tema central “Siap menang 2024”.

Sulsel menjadi barometer pergerakan NasDem adalah realitas yang sulit dibantah, perolehan kursi di parlamen meningkat signifikan, masifitas gerakan melampaui partai-partai lain, animo masyarakat bergeser lebar dari partai pemenang yang justru susut tajam sebagai contoh dibeberapa daerah yang dikuasai oleh partai pemenang di Sulsel berpindah ke NasDem seperti Kota Makassar, Kabupaten Pangkep, Sidrap, Barru dan beberapa daerah lain diambil alih oleh partai NasDem, dan di tingkat provinsi NasDem menempati pemenang kedua persis prediksi beberapa penggiat survey sebelum Pemilu 2019.

Dalam sejarah NasDem, baru DPW Sulsel yang menyelenggarakan kegiatan mengundang seluruh pengurus DPP, pimpinan DPW se-Indonesia dan seluruh anggota fraksi NasDem DPR RI untuk Rapat Koordinasi Khusus (rakorsus) yang diadakan di Makassar untuk membahas penguatan struktur dan basis menuju 2024.

Pemilu belum setahun berlalu tetapi NasDem Sulsel sudah memikirkan pemilu ke depannya, sebuah loncatan berpikir yang cepat dan tepat di saat partai lain masih diam, sebuah starting lincah menerabas ruang kosong kasat-kasut politik, sebuah getaran yag meruntuhkan bangunan berpikir banyak pengamat.

Capaian itu bukan “durian runtuh” bukan juga serta-merta, tidak ada hasil yang maksimal diperoleh secara kebetulan, mencapai posisi kedua , adalah hasil kerja keras serta pengorbanan dan soliditas. segala potensi menjadi faktor penyebanya dan fatktor utama yaitu kepemimpinan.

Adalah Rusdi Masse Mappasessu yang akrab disapa RMS, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Sulsel menjadi pemantik utama besarnya partai NasDem di Sulsel, yang telah bekerja keras dan mengorbankan segala potensi yang dimiliki, memiliki karakter yang kuat, tipikal pemimpin yang tangguh dan style leadership yang paternalistik.

Patut dan pantas seandainya pergerakan NasDem di Sulsel ditransformasi ke tingkat nasional untuk jalankan seluruh DPW, bukan tidak mungkin sebab sebagai ketua bidang Organisasi, Kader dan Keanggotan (OKK) DPP Partai NasDem, RMS akan menjalankan cara membesarkan partai sebagamana dia membesarkan partai NasDem di Sulsel, tentu ada variabel lain yang dilakukan karena tingkat nasional.

Ke depan apakah grafik partai NasDem menanjak, paradoks ataukah jatuh hingga ke titik nadir, semua masih asumsi, prediksi dan debatable. Tetapi dengan politik kebangsaan dan kemanusiaan partai NasDem, pikiran-pikiran besar dan idealisme Surya Paloh dan loncatan berpikir yang cepat tepat dan tipikal kepemimpinan tangguh RMS dalam hal ini penguatan struktur, pembinaan kader dan pengawalan anggota, soliditas seluruh stakeholder maka menang Pemilu 2024 bukanlah mustahil.

Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Otomotif29 Maret 2024 11:42
Begini Fitur dan Teknologi Motor Listrik EM1 e: dari Honda
Astra Motor Sulsel (Asmo Sulsel) secara resmi membawa motor listrik Honda EM1 e: ke Makassar. Asmo Sulsel resmi merilis motor listrik pertamanya di Ho...
Otomotif29 Maret 2024 08:55
Asmo Sulsel Resmi Perkenalkan Honda EM1 e: dan Honda EM1 e: Plus ke Masyarakat Makassar
Astra Motor Sulawesi Selatan (Asmo Sulsel) main dealer sepeda motor Honda untuk wilayah Sulawesi Selatan, Barat, Tenggara, dan Ambon secara resmi meng...
Video28 Maret 2024 23:58
VIDEO: Banjir di Sejumlah Titik di Kota Palopo
SULSELSATU.com – Situasi banjir di beberapa titik di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2024). Dalam video tampak sejumlah ruas jalan te...
OPD28 Maret 2024 23:38
Berkah Ramadan, Tenaga Kontrak Dinkes Makassar Bagi-bagi Takjil Buka Puasa untuk Pengendara
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Tenaga Kontrak Dinas Kesehatan Kota Makassar (Laskar Pelangi) membagikan takjil berbuka puasa kepada pengguna jalan y...