Logo Sulselsatu

Kemarau Tiba, Warga Tumpabiring Maros Pakai Air Kubangan

Asrul
Asrul

Senin, 24 Agustus 2020 17:21

Warga berjalan kaki mencari air untuk kebutuhan sehari-hari. (Sulselsatu/Indra Sadli Pratama)
Warga berjalan kaki mencari air untuk kebutuhan sehari-hari. (Sulselsatu/Indra Sadli Pratama)

SULSELSATU.com, MAROS Warga Desa Tumpabiring, Kecamatan Bontoa, Maros, mulai kesulitan mendapatkan air bersih di musim kemarau saat ini.

Sejak hujan tak lagi turun, penampungan air sudah mulai menipis, warga terpaksa menggunakan air kubangan kotor yang sudah mengeluarkan bau untuk dikonsumsi.

Agar bisa mendapatkan air tersebut, warga terpaksa harus berjalan kaki melalui pematang tambak dan sawah untuk mengambil air di sebuah sumur penampungan tadah hujan yang sudah nyaris mengering.

Baca Juga : VIDEO: Sopir Truk Cekcok dengan Polisi di Mandai, Klarifikasi Ungkap Kejadian Sebenarnya

Warga menggunakan air kotor untuk kebutuhan sehari-hari. (Sulselsatu/Indra Sadli Pratama)

“Di sini kami merasakan krisis air sudah lama, sejak Ramadan kemarin terpaksa kami sehari – harinya ambil air di sumur tadah hujan, itupun sudah sangat tipis dan bau,” kata salah seorang warga, Salmiah, kepada Sulselsatu

com, Senin (24/8/2020).

Baca Juga : VIDEO: Mobil SIM Keliling di Maros Terbakar

Terlihat warga terpaksa menggunakan air kotor untuk keperluan sehari – hari, lantaran suplai air bersih dari truk tangki penjual air keliling dirasa begitu mahal semenjak wabah Covid-19 merebak.

“Untuk keperluan mencuci dan mandi kita gunakan air kotor ini, sementara untuk minum kita tetap beli air galon, dulu masih mampu beli air untuk mengisi tandon penampungan di rumah, tapi semenjak Corona, uang susah didapat, anak dan suami pada di rumahkan,” keluhnya.

Selain dirinya, warga lain pun yang bermukim di Desa Tupabiring ini, juga merasakan hal yang sama, lantaran setiap tahun saat kemarau panjang tiba, krisis air bersih di wilayah pesisir sudah menjadi polemik tahunan yang tak kunjung usai.

Baca Juga : VIDEO: Mobil Ambulans Alami Kecelakaan Tunggal di Maros

Merekapun berharap besar kepada pemerintah setempat untuk memberikan solusi, agar kedepannya masyarakat pesisir tak lagi bersusah payah untuk keperluan air bersih.

Diketahui di Kabupaten Maros sendiri, ada tiga Kecamatan yang setiap tahunnya dilanda kekeringan dan krisis air bersih sepeti Kecamatan Marusu, Lau serta Bontoa.

Hal ini diakibatkan tidak adanya suplay air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) milik pemerintah setempat.

Baca Juga : Bawaslu Maros Dalami Dugaan Pelanggaran Anggota DPRD Sulsel Kampanye Saat Reses

Penulis: Indra Sadli Pratama

Editor: Hendra Wijaya

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar20 Desember 2025 16:11
Tingkatkan Kualitas Layanan Pangan, Lima Kapal Penumpang PELNI Raih Sertifikasi HACCP
PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) terus meningkatkan standar keamanan pangan di atas kapal melalui sertifikasi Hazard Analysis a...
Bisnis20 Desember 2025 14:17
Indosat Tingkatkan Kapasitas Jaringan hingga 20 Persen Jelang Natal dan Tahun Baru
Komitmen ini sejalan dengan semangat Indosat ANDAL: Ada Nyata di Setiap Langkah, yang diwujudkan melalui kehadiran jaringan yang kuat dan responsif ba...
News20 Desember 2025 13:03
Peringati Hakordia 2025, SPJM Gelar Webinar Ilmiah Anti Korupsi
PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang Marine, Equipment (peralatan), Port Services (Laya...
Nasional20 Desember 2025 11:52
Dukung Pemulihan di Aceh, Danantara Bersama BUMN Salurkan Bantuan Kemanusiaan
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) bersama belasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) termasuk PT PLN (Persero) menyalurkan ban...