Logo Sulselsatu

Penyakit ISPA Landa Korban Gempa Sulbar di Pengungsian

Asrul
Asrul

Jumat, 12 Februari 2021 11:48

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com – Sebagian pengungsi akibat gempa di Kabupaten Mamuju dan Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yang bertahan di tenda pengungsian selama tiga pekan dikabarkan mulai terserang penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

“Penyakit ISPA menduduki peringkat tertinggi, yang menyerang pengungsi akibat gempa dengan jumlah penderita mencapai 1.110 orang,” kata Kepala Pengelola Data Bidang Data dan Informasi Pos Komando Transisi Darurat Gempa Sulbar, Gaffar di Mamuju, dikutip Antara, Jumat (12/2/2021).

Ia mengatakan penderita ISPA tersebut sebanyak 720 orang berada di Kabupaten Mamuju dan 390 orang lainnya di Kabupaten Majene.

Baca Juga : Bupati Lutim Sebut PT Vale Bergerak Cepat Atasi Kerusakan Pipa

Menurut dia, data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar juga menyebutkan, warga pengungsi gempa yang terserang penyakit sebanyak 4.048 orang berada di kabupaten terdampak gempa bumi yakni di Kabupaten Mamuju sebanyak 2.669 orang dan 1.379 orang di Kabupaten Majene.

“Penyakit ISPA yang paling banyak menyerang pengungsi, dan jumlahnya terus meningkat,” katanya.

Ia juga menyampaikan jumlah korban luka berat maupun ringan akibat gempa sebanyak 10.354 orang, dengan rincian luka berat 378 orang, terdiri dari 209 orang di Kabupaten Mamuju dan 69 orang di Kabupaten Majene.

Baca Juga : VIDEO: Gempa Berkekuatan Magnitudo 5.0 Guncang Bandung, Ratusan Rumah Rusak

Sedangkan luka ringan tercatat 10.076 orang, 7.349 orang luka ringan di Mamuju dan 2.727 di Kabupaten Majene.

Sementara korban meninggal dunia sebanyak 104 orang, 94 di Mamuju dan 10 di Majene.

Selain ISPA, penyakit dominan yang menyerang pengungsi yakni hipertensi, penyakit kulit, diare, demam tulang, influenza, maag, nyeri otot, gangguan pencernaan, sakit kepala, demam, penyakit kulit dan batuk.

Baca Juga : Gempa Tektonik Berkekuatan 3,6 Magnitudo Guncang Kabupaten Bone

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulbar, Dr Ihwan mengatakan ISPA menjadi penyakit dengan jumlah tertinggi di Sulbar meskipun bukan dalam keadaan gempa atau dalam keadaan biasa atau normal.

“Jumlah warga terserang ISPA meningkat di pengungsian itu karena faktor kelelahan, apalagi dalam musim pancaroba seperti sekarang ini,” tutupnya.

Editor: Asrul

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar20 Desember 2025 16:11
Tingkatkan Kualitas Layanan Pangan, Lima Kapal Penumpang PELNI Raih Sertifikasi HACCP
PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) terus meningkatkan standar keamanan pangan di atas kapal melalui sertifikasi Hazard Analysis a...
Bisnis20 Desember 2025 14:17
Indosat Tingkatkan Kapasitas Jaringan hingga 20 Persen Jelang Natal dan Tahun Baru
Komitmen ini sejalan dengan semangat Indosat ANDAL: Ada Nyata di Setiap Langkah, yang diwujudkan melalui kehadiran jaringan yang kuat dan responsif ba...
News20 Desember 2025 13:03
Peringati Hakordia 2025, SPJM Gelar Webinar Ilmiah Anti Korupsi
PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang Marine, Equipment (peralatan), Port Services (Laya...
Nasional20 Desember 2025 11:52
Dukung Pemulihan di Aceh, Danantara Bersama BUMN Salurkan Bantuan Kemanusiaan
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) bersama belasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) termasuk PT PLN (Persero) menyalurkan ban...