SULSELSATU.com, Parepare — Focus Group Discussion (FGD) peningkatan ekonomi di sektor kepelabuhanan digelar di Kota Parepare, tepatnya Cafe and Resto Lago’ta, Kamis (21/10/2021).
Kegiatan itu menghadirkan pemateri Staf Khusus Wakil Presiden RI, Bidang Investasi dan Infrastruktur, Sukriansyah S Latief, Kepala KSOP Parepare Triono, GM Pelindo Sardi dan Kapolres AKBP Welly Abdillah, dipandu moderator oleh Direktur SDM Fajar Holding H Suwardi Thahir.
FGD yang diprakarsai Harian Parepos itu dibuka Wali Kota Parepare Taufan Pawe, diwakili Sekretaris Daerah Iwan Asaad, turut hadir perwakilan Kantor Bea Cukai, Basarnas, BUMN, BUMD, perusahaan pelayaran dan sejumlah SKPD terkait serta stakeholder lainnya.
Kesempatan itu, Direktur Harian Parepos Mappiar mengatakan, bincang terkait kepelabuhanan itu mengusung tema ‘Digitalisasi pelayanan kepelabuhanan, serta pentingnya pelabuhan peti kemas dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Kota Niaga Parepare’.
“FGD diharapkan memberikan formula untuk merumuskan strategi kebijakan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Parepare melalui kepelabuhanan,” katanya.
Sekda Parepare Iwan Asaad menjelaskan, diskusi ini bisa menjadi ruang untuk menyiapkan sarana dan prasarana yang bisa menghidupkan gudang sehingga dapat berkoneksi dengan pelabuhan.
Menurut Iwan Asaad, Parepare dikelilingi oleh daerah-daerah penghasil komoditi hasil bumi yang sangat melimpah. Sehingga memiliki peluang besar melakukan proscessing (pengolahan), stuffing (pengemasan) pada suatu kawasan pergudangan yang terkoneksi sampai ke pelabuhan.
“Pemkot Parepare sangat mengapresiasi kegiatan ini. FGD sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pembangunan infrastruktur perekonomian yang menopang sektor perdagangan, yakni pergudangan di kawasan industri Parepare dan sekitarnya (KIPAS),” jelas dia.
“Kita harus sadari peran kepelabuhanan dapat meningkatkan volume perdagangan dan jangkauan pelayaran yang lebih jauh, terkait layanan lalulintas barang yang keluar dan masuk ke Parepare,” tambahnya.
Staf Khusus Wakil Presiden RI, Bidang Investasi dan Infrastruktur, Sukriansyah S Latief menegaskan, peran maksimal kepelabuhanan merupakan kunci kemajuan perekonomian.
Dia juga mengingatkan agar tidak meresahkan perusahaan-perusahaan dengan proses yang berbelit-belit. “Kalau mau ekonomi maju, maka kepelabuhanan harus berperan maksimal. Kuncinya pangkas proses yang dinilai meresahkan perusahaan masuk,” tandasnya.
Kepala KSOP Triono menyampaikan, status pelabuhan Parepare ditetapkan sebagai pelabuhan pengumpul, atau fungsi pokoknya melayani angkutan muat antar provinsi dalam negeri.
“Wilayah kita punya kedalaman laut sekitar 10-20 meter, kolam pelabuhan yang ada di dermaga 7,765 hektar. Sebagai pelabuhan yang berstatus wajib pandu, kita juga punya navigasi pantai,” katanya.
GM Pelindo IV Parepare, Sardi mengaku mengelola tiga area yaitu Pelabuhan Cappa Ujung, Nusantara dan Pelabuhan Rakyat atau Lontange. Dengan komoditi yang dominan yaitu beras, pakan ternak, telur dan pupuk. Mampu menangani muatan hingga 123 ribu ton.
“Saat ini tinggal memikirkan bagaimana mendatangkan kapal muatan peti kemas datang ke Parepare, walaupun saat ini kita belum punya peralatan dalam penanganan peti kemas,” tandas dia.
Sementara, Kapolres AKBP Welly Abdillah menyampaikan, keamanan dan ekonomi memiliki hubungan yang sangat erat, dimana peningkatan kesejahteraan masyarakat berpengaruh pada tingkat keamanan daerah tersebut. Karena itu, Polri siap memberikan support kepada KSOP untuk menjaga keamanan di kawasan pelabuhan.
“Kunci untuk menarik investor masuk yaitu salah satunya dengan menciptakan rasa aman di daerah tersebut. Rumusnya cegah terjadinya kejahatan dan antisipasi dampak bencana alam,” ungkapnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar