SULSELSATU.com, JAKARTA – Tiga pekerja asal China di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Sulawesi Tengah mengadukan perusahaan mereka yang buruk kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Hal ini diungkap Firma Hukum AMAR & Kantor Hukum Kepentingan Umum.
Melansir CNN Indonesia dari CNA, Senin (27/2/2023), firma hukum ini menyebut bahwa para pekerja China tersebut mengalami kerugian fisik, psikologis hingga finansial selama bekerja di IMIP.
“(Pekerja) menderita banyak kerugian fisik, psikologis, finansial atas reputasi mereka sebagai manusia,” kata firma yang mewakili pekerja tersebut, Jumat (24/2/2023).
Baca Juga : Komnas HAM Desak DPR dan Pemerintah Perpanjang Pembahasan RUU TNI
Firma itu menyebut pekerja IMIP mengalami kondisi tempat kerja yang buruk termasuk kurangnya peralatan keselamatan dan pernapasan yang tepat. Selain itu, pekerja juga bekerja berjam-jam tanpa istirahat dan pemotongan gaji.
Tak hanya itu, paspor milik warga negara China juga ditahan dan ada larangan berserikat. Tiga pekerja China yang menandatangani pengaduan mengalami perlakuan seperti itu pada 2020 dan 2022.
Ketua Komnas HAM Uli Parulian Sihombing mengatakan saat ini pihaknya tengah mempelajari aduan dari pekerja tersebut.
Baca Juga : Warga Adukan Vale ke Komnas HAM, Ketua KWAS Sebut Bukan Representasi Masyarakat Sorowako
“Memeriksa, mengusut, memantau pelanggaran hak di wilayah IMIP, apakah itu pekerja migran atau pekerja Indonesia,” katanya.
Indonesia telah mendorong mewujudkan ambisinya untuk mengembangkan wilayah Sulawesi Tengah menjadi pusat baterai kendaraan listrik regional karena cadangan nikelnya yang kaya.
Lebih dari selusin kesepakatan senilai lebih dari US$15 miliar telah ditandatangani dengan produsen global termasuk Hyundai, LG dan Foxconn hanya dalam waktu tiga tahun. Perusahaan China adalah investor besar lainnya di kawasan ini.
Baca Juga : Mendibud Nadiem Makarim Diadukan ke Komnas HAM oleh Mahasiswa
Namun industri ini bukannya tanpa masalah. Bulan lalu, kerusuhan pecah di provinsi yang sama di pabrik peleburan nikel milik Industri Nikel Jiangsu Delong China. Kerusuhan ini menewaskan dua orang, termasuk seorang warga negara China.
(*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar