SULSELSATU.com, MAKASSAR – Awal tahun 2025, Sulawesi Selatan akan memiliki Penjabat (Pj) Gubernur baru, yakni Prof Fadjry Djufry. Guru besar di bidang pertanian ini menggantikan Prof. Zudan Arief Fakrulloh yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Pelantikan Fadjry sebagai Pj Gubernur Sulsel dijadwalkan berlangsung pada Selasa (7/1/2025) di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta.
Penunjukan Fadjry sebagai Pj Gubernur mendapat banyak perhatian publik, terutama di media sosial. Undangan pelantikannya telah beredar luas di berbagai grup WhatsApp komunitas alumni, seperti IKA Unhas serta grup SMPN 7 dan SMAN 4 Makassar, tempat Fadjry menempuh pendidikan.
Baca Juga : Jumlah Penduduk Miskin di Sulsel Turun 0,29 Persen pada September 2024
Prof. Fadjry Djufry, yang saat ini menjabat Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian, dikenal sebagai sosok akademisi dan praktisi di bidang pertanian dengan segudang prestasi.
Karier akademiknya dimulai dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, di mana ia meraih gelar Sarjana Pertanian pada 1993. Gelar magister dan doktor di bidang Agroklimatologi diraihnya dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Fadjry memiliki rekam jejak panjang di dunia penelitian dan pengembangan pertanian. Pada 2022, ia dikukuhkan sebagai profesor riset dengan orasi ilmiah bertajuk “Pengembangan Pertanian Cerdas Iklim Berbasis Teknologi Budidaya Adaptif Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan”.
Baca Juga : Temui Ketua PWNU Sulsel, Prof Fadjry Perkuat Sinergi dengan Ormas Keagamaan
Orasi tersebut menegaskan dedikasi Fadjry terhadap inovasi di sektor pertanian, khususnya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Sejak bergabung dengan Kementerian Pertanian, Fadjry memegang berbagai jabatan strategis, seperti Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di Papua dan Sulawesi Selatan, serta Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.
Puncak kariernya adalah saat ia memimpin Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) pada 2019–2022.
Baca Juga : Leang Leang Resmi Jadi Taman Arkeologi, Fadli Zon Sebut Destinasi Kelas Dunia
Selain aktif di dunia penelitian, Fadjry juga menjadi dosen di berbagai perguruan tinggi, termasuk Unhas dan Universitas Islam Makassar. Ia dikenal sebagai akademisi yang tidak hanya mengajar teori tetapi juga memberikan solusi praktis kepada para petani.
Karya ilmiahnya yang terbit di jurnal nasional dan internasional mencakup berbagai topik, seperti pengelolaan lahan, teknologi pertanian adaptif, hingga karakterisasi klon kakao unggul.
Beberapa publikasi pentingnya antara lain:
1. Pengembangan Pertanian Cerdas Iklim Berbasis Teknologi Adaptif Menuju Pertanian Modern (2022)
2. Implementasi Climate Smart Agriculture pada Sistem Kopi (2021)
3. Reformasi Sistem Tanam untuk Peningkatan Produktivitas Tebu (2016)
Baca Juga : Pemprov Sulsel Luncurkan Gerakan Pangan Murah Perdana 2025 untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga
Sebagai pemimpin yang dikenal rendah hati, Fadjry sering terjun langsung ke lapangan, berdialog dengan petani, dan memberikan solusi berbasis teknologi. Ia juga aktif mendorong inovasi untuk meningkatkan ketahanan pangan di berbagai wilayah Indonesia.
Dengan latar belakang akademik yang kuat dan pengalaman panjang di pemerintahan, diharapkan kepemimpinan Fadjry di Sulawesi Selatan akan membawa perubahan positif, terutama di bidang pertanian dan pengembangan ekonomi daerah.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar