Logo Sulselsatu

Zakat, Infak, dan Sedekah Diusulkan Jadi Solusi Peningkatan Gizi Siswa di Indonesia

Asrul
Asrul

Rabu, 15 Januari 2025 17:19

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com, JAKARTA – Ketua DPD RI Sultan B. Najamuddin dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf sepakat mendorong penggunaan dana zakat, infak, dan sedekah sebagai sumber pendanaan alternatif untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh pemerintah.

Sultan menilai keterlibatan masyarakat sangat penting untuk menyukseskan program tersebut, mengingat keterbatasan anggaran negara.

“Saya melihat negara di bawah Pak Prabowo dan Mas Gibran serius ingin memaksimalkan program MBG ini. Tapi tentu kita paham, anggaran pemerintah tidak bisa sepenuhnya dialokasikan untuk program ini,” ujarnya di Gedung DPR RI, Rabu (15/1/2025).

Baca Juga : PBNU Wacanakan Batas Maksimal 10 Tahun untuk Jabatan Ketua Umum dan Pengurus Wilayah

Dia mengusulkan agar dana zakat yang dikelola oleh berbagai lembaga filantropi di Indonesia turut dilibatkan dalam program tersebut.

“Masyarakat Indonesia itu punya budaya gotong royong dan dermawan. Jadi kenapa tidak kita manfaatkan potensi besar dari zakat dan infak untuk mendukung MBG?” tambah Sultan.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa pemerintah Jepang menyatakan dukungannya terhadap program MBG ini. Hal tersebut, menurut Sultan, menjadi sinyal positif bahwa kolaborasi berbagai pihak, termasuk masyarakat, dapat mempercepat realisasi program makan bergizi bagi siswa di Indonesia.

Baca Juga : BGN Akui Kekurangan Program Makan Bergizi Gratis, Siap Evaluasi Setiap Hari

Sementara itu, Gus Yahya menyampaikan bahwa PBNU melalui lembaga Lazis NU tengah mengembangkan program pemanfaatan dana infak dan sedekah untuk mendukung peningkatan gizi siswa.

Ia menilai dana infak dan sedekah lebih fleksibel digunakan dibandingkan zakat yang memiliki aturan spesifik terkait penerimanya.

“Dana infak dan sedekah ini bisa digunakan untuk menambah menu gizi pada program MBG, seperti tambahan susu, telur, atau bubur kacang hijau. Ini sangat mungkin dilakukan,” jelas Gus Yahya di Kantor PBNU, Senin (13/1//2025).

Baca Juga : Program MBG Tawarkan Fleksibilitas Menu Sesuai Potensi Daerah

Ia juga menegaskan bahwa penggunaan dana zakat untuk MBG harus memperhatikan syarat penerima zakat yang diatur dalam fikih.

“Zakat hanya bisa disalurkan kepada kelompok-kelompok yang secara fikih memang diperbolehkan menerima. Tapi di lembaga pengelola zakat seperti Lazis NU, selain zakat ada dana infak dan sedekah yang lebih fleksibel untuk mendukung program ini,” tambahnya.

Keterlibatan masyarakat melalui dana zakat, infak, dan sedekah diharapkan mampu mempercepat realisasi program MBG.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Sulsel15 Februari 2025 09:58
Semarak HPN 2025, Jurnalis Barru, Parepare dan Polisi Pererat Silaturahmi di Lapangan Hijau
SULSELSATU.com, BARRU – Dalam semangat mempererat silaturahmi dan merayakan Hari Pers Nasional (HPN) 2025, Kasat Intelkam Polres Barru, Iptu Ada...
Bisnis15 Februari 2025 09:45
Transformasi, Kolaborasi dan Berkelanjutan Jadi Tema Usia 56 Tahun Bumi Karsa
Dengan mengusung semangat "Transformasi, Kolaborasi dan Berkelanjutan", Bumi Karsa semakin mengukuhkan posisinya sebagai perusahan kontruksi nasional ...
Pendidikan15 Februari 2025 06:59
Kalla Institute Kerja Sama Strategis Tingkatkan Kualitas Pendidikan Lulusan
Ikatan Alumni ITB Sulsel berkolaborasi dengan Kalla Institute melalui perjanjian kerja sama MoU strategis....
Video14 Februari 2025 23:09
VIDEO: Viral, Pria Salat Sunnah Sebelum Curi Kotak Amal di Masjid Babul Janna Makassar
SULSELSATU.com – Aksi pencurian uang celengan (kotak amal) di Masjid Babul Janna, Salodong, Makassar. Video itu viral di media sosial. Video ter...