SULSELSATU.com MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa pembangunan Rumah Sakit (RS) Jumpandang Baru akan dilanjutkan dengan hati-hati dan mengedepankan kepatuhan terhadap prosedur hukum serta administrasi.
Hal itu disampaikannya dalam rapat koordinasi bersama Dinas Kesehatan Kota Makassar, Senin (2/6/2025), di Kantor Balai Kota.
Munafri menekankan pentingnya peninjauan ulang terhadap proyek-proyek pembangunan yang sempat terhenti, termasuk aspek pengadaan barang dan jasa serta legalitas administratif.
“Saya cuma mau melihat bagaimana dari sisi proses pengadaan barang dan jasa, dan yang kedua, aspek legal administrasi yang benar-benar harus kita ketahui supaya jangan sampai kita melanjutkan sesuatu yang melanggar hukum,” ujar Munafri.
Ia menyatakan mendukung penuh kelanjutan proyek yang telah mangkrak sejak 2019 tersebut, namun evaluasi menyeluruh tetap diperlukan.
Munafri mencontohkan keberhasilan revitalisasi Lapangan Karebosi yang bisa tuntas berkat pendampingan hukum dan administratif.
“Saya sangat mendukung kelanjutan proyek RS untuk kepentingan masyarakat. Tapi, harus memang sudah ada pendampingan dari APH, harus ada legal opinion bahwa ini sah untuk dijalankan kembali,” tegasnya.
Munafri juga menyoroti pentingnya kejelasan status lahan dan kesesuaian anggaran dengan progres fisik proyek.
Ia mengingatkan agar tidak terjadi ketimpangan antara dana yang digelontorkan dengan hasil di lapangan.
“Jangan sampai kita sudah keluarkan uang 80%, tapi pembangunan baru 30 persen. Ini yang harus kita evaluasi,” imbuhnya.
Ia menekankan bahwa pencairan anggaran hanya akan dilakukan setelah seluruh dokumen hukum dan administratif dinyatakan lengkap.
Penilaian tersebut melibatkan pendamping hukum internal, inspektorat, dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Anggarannya kita siapkan, tapi tidak boleh keluar sebelum semua tahapan legal dan administrasi selesai. Ini penting agar ke depan kita semua tidak bermasalah,” tandas Munafri.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, menyampaikan bahwa pembangunan RS Jumpandang Baru akan memasuki tahap ketiga pada tahun 2025. Fokus utama tahap ini adalah fungsionalisasi dua lantai pertama gedung rumah sakit tersebut.
“Insya Allah kita akan lanjutkan lagi di tahap ketiga tahun 2025 ini. Fokus kita adalah menjadikan gedung ini fungsional, bisa beroperasi optimal di dua lantai pertama,” ungkap Nursaidah.
Diketahui, pembangunan RS Jumpandang Baru telah menyerap anggaran sebesar Rp49,9 miliar dari APBD 2019. Namun proyek sempat terhenti akibat pandemi COVID-19 pada 2020. Pada tahun 2023, Pemkot kembali mengalokasikan dana sebesar Rp9 miliar untuk melanjutkan pembangunan lantai 1 dan 2 rumah sakit tipe C tersebut, yang direncanakan memiliki lebih dari 60 unit ruangan.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar