SULSELSATU.com, MAKASSAR – Libur sekolah kali ini menjadi momen berharga bagi ratusan anak di Makassar, bukan hanya karena mereka bebas dari tugas dan pelajaran, tetapi karena sebuah pengalaman penting dalam hidup mereka: dikhitan, tanpa rasa takut, tanpa biaya, dan dengan penuh keceriaan.
Program bertajuk “Khitan Gembira untuk Siswa Berprestasi” yang digagas oleh Bosowa Peduli, kembali menyentuh hati masyarakat. Rabu (9/7/2025), sebanyak 140 anak dari keluarga prasejahtera berkumpul di Gedung Lestari 45, Makassar—bukan dalam suasana tegang, melainkan dalam kegembiraan.
“Kami ingin meringankan beban para orang tua. Khitan itu penting, tapi biayanya juga tidak sedikit. Di sinilah kami hadir,” ujar Hafit T. Mas’ud, Head of Bosowa Peduli, dengan nada hangat.
Baca Juga : Bosowa Peduli Lanjutkan Program Paket Pangan Penjaga Syiar Islam di Makassar
Program ini tidak hanya soal tindakan medis. Di balik setiap anak yang tersenyum, ada kelegaan orang tua yang merasa dibantu. Di balik tawa anak-anak yang membawa pulang hadiah, ada harapan bahwa mereka tetap bisa tumbuh dengan sehat dan percaya diri.
Khitan dilakukan dengan metode modern—tanpa suntikan, tanpa jahitan, dan minim rasa sakit. Banyak anak bahkan langsung mengenakan celana dan tersenyum usai tindakan, seolah baru selesai bermain, bukan menjalani prosedur medis.
“Anak-anak tidak perlu takut. Prosesnya cepat, sekitar 10–15 menit saja. Kami siapkan 10 bed agar semua berjalan nyaman,” tambah Hafit.
Baca Juga : Bosowa School Gelar Seacom 2025, Ratusan Pelajar Ikut Berpartisipasi
Suasana yang semula identik dengan rasa takut dan tangis, berubah menjadi momen penuh ketenangan dan tawa kecil. Bosowa Peduli merancang kegiatan ini dengan pendekatan ramah anak—ada pendampingan, ada hiburan, dan ada hadiah.
Nurmiati, salah satu orang tua peserta, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya.
“Anak saya tidak takut sama sekali. Malah dia senang. Dikasih hadiah, disambut baik. Suasananya tenang,” ucapnya dengan mata berbinar.
Baca Juga : Bosowa Peduli Gandeng 3 Perusahaan Lanjutkan Program Air Bersih untuk Warga Makassar
Ia mengaku terkesan dengan keseriusan dan kelembutan cara Bosowa Peduli mendampingi anak-anak.
“Mereka benar-benar memperhatikan, bukan sekadar mengadakan acara,” tambahnya.
Tingginya minat membuat kuota langsung penuh. Karena itu, proses khitan dilakukan bertahap, sekitar 30 anak setiap jam. Namun Bosowa Peduli tidak berhenti di sini. Mereka menargetkan bisa menjangkau hingga 1.000 anak tiap tahun dalam program serupa.
Baca Juga : Puluhan Siswa dan Mahasiswa Antusias Ikuti Sharing “Being a Hotelier” Bersama Chef Grace di Poltekbos
“Anak-anak ini generasi masa depan. Kesehatan dan pendidikan mereka adalah fondasi Indonesia yang lebih baik,” kata Hafit, menutup pernyataannya dengan penuh harapan.
Di tengah tantangan ekonomi dan keterbatasan akses layanan kesehatan, kegiatan seperti ini menjadi oase. Bukan hanya menyembuhkan tubuh, tetapi juga menghangatkan hati.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News







Komentar