SULSELSATU.com, MAKASSAR – Jemaah An-Nadzir Kabupaten Gowa segera melakukan salat idul fitri usai menetapkan 1 Syawal 1440 Hijriah / 2019 Masehi atau hari raya Idul Fitri jatuh pada hari Senin, (3/5/2019) besok.
Pelaksanaan salat Idul Fitri sendiri sedianya bakal digelar di halaman Masjid Baitul Muqaddis kompleks pondok Jamaah An-Nadsir, Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa.
Sekretaris Jenderal An-Nadzir atau Ketua Dewan Pengawas dan Penanggung Jawab Pendidikan dan Pembangunan Jamaah An-Nadzir Gowa, Ustadz M. Samiruddin Pademmui atau Ustadz Samir mengatakan, penetapan tersebut sesudah dengan hasil pengamatan oleh tim yang ditunjuk, yakni tim sembilan untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi alam, yaitu kondisi bulan.
“Kita puasa terakhir hari ini besok itu sudah masuk 1 Syawal jadi kita langsung salat Idul Fitri. Ini berdasarkan hasil pemantauan tim sembilan dan beberapa anggota yang tinggal di pesisir laut untuk memantau pasang air laut,” ujar Samir, Minggu (2/5/2019) malam.
Samir juga menjelaskan, pemantauan tim yang mereka bentuk sudah dilakukan sejak beberapa hari terakhir di bulan Ramadan. Hasilnya, bulan sudah tidak terlihat atau terbit di ufuk timur.
“Jadi dari hasil pengamatan beberapa jemaah yang memang beberapa hari ini, Itu terakhir tadi memang sudah tidak nampak, tidak terbit bulan di timur, kalau kami kan mengamati akhirnya bulannya yaa,” ujar dia.
“Jadi kita pantau inikan sebetulnya mulai dari berdasarkan nabi mengatakan itu untuk mengetahui bulan Syaban itu antum mulainya di bulan Rajab, kemudian untuk mengetahui Ramadan ditinjau dari Syaban dan untuk Idul Fitri kita mengamati akhir Ramadan itu. Jadi ternyata tadi malam sidang rapat terakhir itu kita amati sudah tidak nampak bulan,” imbuhnya.
Selain mengamati bulan jemaah An-Nadzir melakukan pemantauan terhadap tanda-tanda alam seperti pasang surut air laut.
“Itu juga kan dikaitkan dengan fenomena alam seperti pasang surut air laut, kemudian nanti kan pergantiannya besarnya angin, kilat dan guntur yang paling terakhir itu yang air laut itu. Jadi kita memang berdasarkan pada pasang puncaknya, yang istilahnya pasang kondak jadi besok itu akan terjadi pasang kondak air laut itu,” ujar dia.
Penulis: Hermawan Mappiwali
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar