SULSELSATU.com, MAKASSAR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel turut prihatin atas tindakan yang dilakukan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah selama memimpin.
Termasuk soal pencopotan Lutfie Natsir sebagai Kepala Inspektorat Sulsel. Menurut, sejumlah anggota dewan tindakan yang dilakukan Nurdin tidak beretika.
“Kata pengkhianat sangat tidak pantas bagi seorang gubernur. Anda seorang gubernur, jangan mengeluarkan statement seperti di pasar,” kata anggota fraksi Gerindra DPRD Sulsel Anas Hasan di DPRD Sulsel, Rabu (12/6/2019).
Dia pun meminta Nurdin Abdullah sebagai pejabat publik harus paham dan bisa menjaga etika pemerintahan. Agar birokrasi bisa berjalan sehat.
“Bahasa begitu tidak pakai etika. Gubernur harus beretika,” ujar Anas Hasan.
Baca Juga : Ketua DPRD Sulsel Kritik SPMB 2025: Risiko Ketidakadilan, Sekolah Unggulan Dinilai Tergesa-gesa
Di tempat yang sama anggota fraksi PKS Jafar Sodding menyayangkan sikap Nurdin Abdullah yang melakukan pencopotan kepala OPD dengan mengumumkan di depan publik.
Soal mutasi, kata dia, merupakan hak prerogatif gubernur, namun harus memperhatikan mekanisme apakah seseorang layak menjadi kepala OPD atau tidak.
“Kalau mencopot harus ada mekanismenya,” katanya.
Baca Juga : Soroti 710 BUMDes di Sulsel Mati Suri, Cicu: Fondasi Ekonomi Desa Harus Dibenahi
Hal yang sama disampaikan Ketua Fraksi Golkar, Kadir Halid, menurutnya cara Nurdin Abdullah melakukan pencopotan sangat sadis. Karena mempermalukan seorang ASN apalagi seorang kepala inpektorat.
“Seharusnya kalau ada kesalahan maka unsur pembinaan harus dilakukan, minimal yang bersangkutan dipanggil dan diarahkan. Bukan langsung di copot,” kata Ketua Komisi E DPRD Sulsel itu.
Sekadar diketahui, selain Lutfie Natsir, sebelumnya mantan Bupati Bantaeng itu juga mencopot Kepala Biro Pembangunan Jumras dari jabatannya.
Baca Juga : DPRD Sulsel Apresiasi Langkah Cepat Pemprov Salurkan DBH ke Kabupaten Kota
Penulis: Asrul
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar