Logo Sulselsatu

Belajar dari Kasus Kimi Hime, Kominfo Ajak Youtuber Bikin Konten Positif

Asrul
Asrul

Kamis, 25 Juli 2019 11:42

Kimi Hime. (Instagram)
Kimi Hime. (Instagram)

SULSELSATU.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meminta agar para pembuat konten di Youtube atau YouTuber membuat konten yang positif. Belajar dari pemblokiran video Kimi Hime, Pemerintah mengajak agar Youtuber membuat konten yang tidak mengandung unsur sensasional nan vulgar.

Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu menjelaskan YouTuber yang telah mengambil keuntungan dengan menggunakan YouTube juga harus memikirkan platform YouTube bersih dari konten negatif, khususnya yang melanggar.

“Kami ingin YouTuber dan gamer kami dorong gunakan medsos untuk berkembang baik. YouTuber banyak mendapatkan uang dari konten konten mereka,” ujar Ferdinandus, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Kamis (25/7/2019).

Baca Juga : Kominfo Percayakan Indosat dan Mastercard Latih Satu Juta Talenta Keamanan Siber di Indonesia

YouTuber sering kali membuat judul dan thumbnail sensasional yang bersifat clickbait agar bisa menjaring penonton. Semakin tinggi, penonton semakin banyak pula pundi-pundi yang dikumpulkan content creator.

“Kita harapkan mereka jangan kerja clickbait hanya karena berdasarkan konten sensasional. Misalnya Kimi Hime tidak telanjang, tapi aksi-aksi, gerakannya, judul postingan mengarah ke arah muatan kesusilaan,” ujar Ferdinandus.

Ferdinandus mengatakan Kemenkominfo memang tidak akan menutup akun YouTuber yang melanggar UU ITE. Kemenkominfo hanya akan menghapus video-video yang melanggar UU ITE.

Baca Juga : Server PDNS Diretas, Guru Besar IT: Tidak Ada Sistem yang Dijamin Keamanannya

“Tidak sampai kanal (akun) hingga sampai kini kita masih menyayangi content creator Indonesia jangan sampai mereka hanya gara-gara 1-2 konten, kemudian mereka tidak bisa berkreasi lagi,” ujarnya.

Ferdinandus mengatakan pihaknya berharap agar content creator bisa melakukan penghapusan video sendiri tanpa harus dihapus oleh Kemenkomifo.

“Setidaknya lakukan pemblokiran sendiri supaya tidak melakukan pemblokiran dari kami. Pilihannya mau yang kami blokir atau mereka yang blokir. Jadi bebas berkreasi buat konten mana pun tapi tetap penuhi norma dan regulasi yang ada,” ujar Ferdinandus.

Baca Juga : Kementrian Kominfo Take Down 700 Berita Hoax di Tahun Ini

Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar20 Desember 2025 16:11
Tingkatkan Kualitas Layanan Pangan, Lima Kapal Penumpang PELNI Raih Sertifikasi HACCP
PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) terus meningkatkan standar keamanan pangan di atas kapal melalui sertifikasi Hazard Analysis a...
Bisnis20 Desember 2025 14:17
Indosat Tingkatkan Kapasitas Jaringan hingga 20 Persen Jelang Natal dan Tahun Baru
Komitmen ini sejalan dengan semangat Indosat ANDAL: Ada Nyata di Setiap Langkah, yang diwujudkan melalui kehadiran jaringan yang kuat dan responsif ba...
News20 Desember 2025 13:03
Peringati Hakordia 2025, SPJM Gelar Webinar Ilmiah Anti Korupsi
PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang Marine, Equipment (peralatan), Port Services (Laya...
Nasional20 Desember 2025 11:52
Dukung Pemulihan di Aceh, Danantara Bersama BUMN Salurkan Bantuan Kemanusiaan
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) bersama belasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) termasuk PT PLN (Persero) menyalurkan ban...