Logo Sulselsatu

Bappeda Makassar Gelar Lokarkarya Program Kota Tanpa Kumuh

Asrul
Asrul

Senin, 28 Oktober 2019 20:14

Lokakarya program kota tanpa kumuh (Kotaku). (Sulselsatu/Resti Setiawati)
Lokakarya program kota tanpa kumuh (Kotaku). (Sulselsatu/Resti Setiawati)

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar menggelar lokarkarya program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Hotel Aston, Senin (28/10/2019)

Dalam sambutannya, Asisten III Pemkot Makassar, Takdir Hasan Saleh mengatakan penanganan permukiman kumuh menjadi skala prioritas Pemerintah Kota Makassar di tahun 2019.

“Penanganan permukiman kumuh juga merupakan kegiatan prioritas strategis nasional yang tertuang dalam RPJMN tahun 2015-2019, yaitu 0 persen permukiman kumuh perkotaan di tahun 2019,” kata Takdir.

Baca Juga : Silaturahmi Penuh Makna, Munafri Gali Nasihat Kepemimpinan dari JK

Kendati demikian, penanganan kawasan kumuh perlu pemenuhan prasarana dan sarana permukiman, baik dari segi perumahan maupun kawasan permukiman yang terjangkau dan layak huni belum sepenuhnya dapat disediakan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat.

“Tuntutan akan menyediakan perumahan dan pengembangan kawasan permukiman juga semakin meningkat, yang menyebabkan berkembangnya perumahan dan kawasan permukiman kumuh,” tuturnya.

Olehnya itu, Pemerintah Kota Makassar tengah mengoptimalkan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dengan menyasar enam kawasan kumuh yang diprioritaskan untuk dibenahi.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Sidak Mess Pemkot di Jakarta, Temukan Fasilitas Tak Layak Pakai

Dia merinci, di Kota Makassar jumlah kawasan kumuh sebanyak 673 hektare (ha) yang terbagi dalam tiga kategori yaitu kumuh berat, sedang, dan ringan.

Menurutnya, sebanyak 36 kelurahan dengan kategori kumuh berat, 50 kelurahan dengan kategori kumuh sedang, dan 17 kelurahan dengan kategori kumuh ringan.

Sedangkan, target pengurangan kawasan kumuh tiap tahun mulai 2014 sebanyaik 33,63 ha, 2015 145,51 ha dan 2016 197,5 ha, 2017 169,28 ha, 2018 141,07 ha, 2019 53,11 ha.

Baca Juga : Pemerintahan Appi–Aliyah Perkuat Kinerja Lewat Tim Ahli Berisi Tokoh Nasional dan Akademisi

Sementara itu, kawasan yang akan dilakukan pengoptimalan untuk kawasan kumuh kategori ringan, hanya ada satu kawasan, yakni Kawasan Wajo meliputi Kelurahan Melyau Baru, Butung, dan Ende.

Kategori kumuh sedang, Daerah Aliran Sungai Jeneberang meliputi Kelurahan Balang Baru, Tanjung Merdeka, Parang Tambung, Bantaran Kanal Pannampu Rappocini Maricaya Baru, Bara-Baraya, Bara-Baraya Selatan, Maradekaya Utara, Barana, Maccini Gusung, Tompo Balang, dan Bantaran Kanal Jongaya meliputi Sambung Jawa, Bonto Rannu, Tamarunang, Maccini Sombala.

Kategori kumuh tinggi, Pelabuhan Baru meliputi Cambaya, Gusung, Pattingalloang, Buloa, Kaluku Bodoa, Tallo dan Wilayah Kecamatan Mariso Kampung Buyang, Lette, Pannambungan, Mariso.

Baca Juga : Libatkan 400 Petugas, DLH Makassar Validasi Data Penerima Manfaat Iuran Sampah Gratis

Penulis: Resti Setiawati
Editor: Hendra Wijaya

 

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Metropolitan01 Mei 2025 01:35
PDAM Makassar Sebut Tak Akan Perpanjang Kontrak Pegawai yang Habis di Bulan Mei
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), memastikan tidak akan memperpanjang...
Video30 April 2025 22:38
VIDEO: Anggota DPR Minta Tes Kejiwaan Berkala bagi Dokter
SULSELSATU.com – Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago, meminta pemerintah memberlakukan tes kejiwaan berkala bagi seluruh dokter. Pernyat...
Ekonomi30 April 2025 21:51
Di Tengah Dinamika Ekonomi Global, BRI Catatkan Laba Rp13,8 Triliun
SULSELSATU.com, JAKARTA – Di tengah dinamika ekonomi global akibat tensi geopolitik dan perang tarif, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BR...
Video30 April 2025 21:30
VIDEO: Stok Beras Tertinggi dalam 23 Tahun, Mentan Laporkan ke Presiden Prabowo
SULSELSATU.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/4/2025), untuk me...