SULSELSATU.com, MAROS – Sanari (43), warga Suli Suli, Bontoa, Maros, butuh uluran tangan dermawan. Kehidupannya sungguh memprihatinkan.
Sanari hidup sebatang kara selama puluhan tahun. Ia melewati hari-harinya di sebuah rumah tak layak huni. Jangankan biaya perbaikan rumah, makan saja susah.
Kondisi rumahnya menyedihkan, hampir roboh. Atap rumah panggung ini ditutupi pelepah nipa yang sudah banyak bocor.
Baca Juga : VIDEO: Sopir Truk Cekcok dengan Polisi di Mandai, Klarifikasi Ungkap Kejadian Sebenarnya
Bagian dindingnya ditutupi karung bekas. Tatkala hujan tiba, hampir seisi rumah menjadi basah.
“Saya sudah puluhan tahun tinggal di sini, dulu bertiga dengan orangtua, namun semenjak mereka meninggal saya tinggal sendiri,” ujar Sanari yang hanya fasih berbahasa daerah.
Siang terjemur sengat matahari, malam pun hampir gelap gulita. Tak ada listrik di rumah Sanari, hanya ada pelita untuk membiaskan gelapnya malam.
Baca Juga : VIDEO: Mobil SIM Keliling di Maros Terbakar
“Dulu pernah nyambung listrik sama tetangga, namun tidak ada biaya saya putuskan sambungannya. Sekarang pakai lampu dari minyak,” tutur Sanari.
Sanari tak memiliki pekerjaan tetap. Untuk menyambung hidup, ia biasanya membantu warga menjemur gabah.
Dari hasil membantu warga menjemur gabah, hasilnya diupah beras. Jika tidak ada ikan, nasi di piring yang jadi santapan utama.
Baca Juga : VIDEO: Mobil Ambulans Alami Kecelakaan Tunggal di Maros
Tetapi kadang-kadang, tetangga memberinya lauk. Atau kalau tidak, Sanari memancing ikan di sungai.
“Kalau untuk lauk sehari-hari biasanya kalau ada tetangga yang kasi. Tapi kalau tidak ada saya pergi memancing,” akunya.
Penulis: Indra Sadli Pratama
Editor: Hendra Wijaya
Baca Juga : Bawaslu Maros Dalami Dugaan Pelanggaran Anggota DPRD Sulsel Kampanye Saat Reses
Baca Juga : Bawaslu Maros Dalami Dugaan Pelanggaran Anggota DPRD Sulsel Kampanye Saat Reses
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar