Logo Sulselsatu

Latarbelakang Birokrat, Nilai Plus None di Pilwalkot Makassar

Asrul
Asrul

Selasa, 04 Februari 2020 13:02

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com, MAKASSARIrman Yasin Limpo merupakan satu-satunya birokrat yang siap bertarung di Pilwalkot Makassar. Karena itu, ia dinilai sebagai figur bakal calon, yang paling paham pemerintahan.

None, sapaan akrab Irman Yasin Limpo, memulai karirnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun 1994. Seperti PNS pada umumnya, pria kelahiran 24 Agustus 1968 ini juga memulai karirnya dari bawah. Hingga kemudian, ia menduduki sejumlah posisi strategis di lingkup Pemerintah Provinsi Sulsel.

Tercatat, None pernah menduduki jabatan Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, hingga Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Sulsel. Bahkan, ia pernah mengemban amanah sebagai Penjabat Bupati Luwu Timur.

Baca Juga : Dirut RNI dan Asdep Industri Pangan Kementrian BUMN Kunjungi Peternakan PT BULS Sidrap

Sejumlah terobosan None saat menjabat posisi-posisi tersebut, bahkan menjadi percontohan nasional. Sebut saja Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Sulsel yang dijadikan percontohan nasional. Kemudian, aplikasi e-panrita di Dinas Pendidikan Sulsel yang hingga saat ini tidak ada duanya di Indonesia. Serta sejumlah apresiasi pemerintah pusat lainnya.

Diantara sejumlah nama yang mendeklarasikan diri akan bertarung di Pilwalkot Makassar, None memang merupakan satu-satunya yang berlatarbelakang birokrat.

Direktur Nurani Strategic, Nurmal Idrus, mengungkapkan, khusus di Pilwalkot Makassar, memang None satu-satunya kandidat yang berlatarbelakang birokrat, dan menjadi nilai plus bagi adik Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tersebut.

Baca Juga : Ini Makna Sumpah Pemuda Bagi None

“Ini menjadi salah satu nilai plus None di Pilwalkot kali ini. Di Makassar ini, hanya None yang dari kalangan birokrat,” ungkap Nurmal, Selasa (4/2).

Kemampuan pengelolaan birokrasi, kata Nurmal, sangat dibutuhkan ketika seseorang menjadi kepala daerah. Birokrat tidak lagi membutuhkan waktu adaptasi yang panjang jika terpilih, karena sudah tau apa yang harus dilakukan.

“Tentu beda dengan kalangan profesional misalnya, butuh adaptasi lagi. Sedangkan warga dan pengelolaan kota yang aktif 24 jam ini harus langsung dikelola dengan baik, dan tidak bisa menunggu. Inilah salah satu kelebihan dari Pak None,” pungkasnya. (*)

Baca Juga : Hadapi Resesi, None: Rakyat Harus Rasakan Langsung Kehadiran Pemerintah

Editor: ANDI

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar01 Mei 2025 17:05
Lewat karya Bakti TNI, Wali Kota Munafri Tekankan Jaga Kebersihan Lingkungan
SULSELSATU.com MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar bersama Kodim 1408/Makassar gelar kerja bakti pembersihan pasar skala besar, di sekitar area ...
Ekonomi01 Mei 2025 16:31
Umumkan Pemenang BRImo FSTVL 2024, Nasabah BRI Bawa Pulang Mobil BMW hingga Ribuan Tabungan Emas
SULSELSATU.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan layanan digital unggulan m...
Berita Utama01 Mei 2025 16:07
HUT Jeneponto ke-162, Vonny Ameliani Harap Kabupaten Semakin Maju dan Sejahtera
SULSELSATU.com, JENEPONTO – Ketua TIDAR Sulawesi Selatan, anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra Jeneponto, Von...
Berita Utama01 Mei 2025 15:49
Modus Penipuan “Passobis” Mulai Masuk di Jeneponto, Sasar Kepala Desa dan Mengaku Kasi Intel Kejari
SULSELSATU.com, JENEPONTO – Aksi penipuan bermodus mengatasnamakan aparat penegak hukum mulai meresahkan masyarakat Jeneponto. Sejumlah kepala desa ...