SULSELSATU.com, MAROS – Rencana pembukaan kembali wisata kuliner Pantai Tak Berombak (PTB) perlu menjadi perhatian penting untuk masyarakat khususnya Pemda Maros.
Ketua Pimpinan Pusat Himpunan Pemuda Pelajar Indonesia (HPPMI) Maros Arialdy Kamal mengatakan, pembukaan PTB dengan dibarengi sistem take away atau istilah membungkus dan pengawasan ketat tidak menjamin orang tidak akan berkerumun.
“Tidak bisa kita jamin, dengan sistem yang diterapkan pemerintah ini dapat berjalan dengan baik. Akan besar potensi keramaian dan penyebaran virus kalau PTB dibuka lagi,” sebutnya saat di konfirmasi Kamis (2/4/2020).
Baca Juga : VIDEO: Sopir Truk Cekcok dengan Polisi di Mandai, Klarifikasi Ungkap Kejadian Sebenarnya
Lanjutnya, pemerintah kabupaten sendiri yang telah mengeluarkan imbauan dan penutupan PTB sampai situasi menjadi kondusif. Sedangkan sekarang jumlah kasus semakin bertambah.
“Siapa sangka Kabupaten Maros menempati posisi ketiga dalam data antar kabupaten di Sulawesi Selatan dengan 5 dinyatakan positif Covid-19 dan salah satunya sudah dinyatakan sembuh dan negatif, tetapi kita harus tetap terus waspada jangan sampai akan bertambah,” imbuhnya.
Baginya, Pemda dalam hal ini Disbudpar tidak mengkaji lebih jauh lagi soal dampak dari pembukaan PTB di tengah kondisi yang belum kondusif.
Baca Juga : VIDEO: Mobil SIM Keliling di Maros Terbakar
“Pemerintah hanya fokus pada persoalan ekonomi saja, tidak begitu jauh mengkaji soal keselamatan banyak masyarakatnya. Setidaknya Pemkab memberikan bantuan kepada pedagang yang ada di PTB untuk kebutuhan hari-harinya,” tutupnya.
Penulis: Indra Sadli Pratama
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar