Logo Sulselsatu

Makassar Bakal PSBB, Nurdin Abdullah: Masyarakat Tidak Perlu Panik

Asrul
Asrul

Jumat, 17 April 2020 16:32

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pemprov Sulsel menyediakan langkah-langkah taktis jika diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Makassar.

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menjelaskan, meskipun sudah ada izin dari Kementrian Kesehatan untuk melakukan PSBB, namun harus diperkuat dengan adanya Peraturan Wali Kota sebagai legal hukumnya.

“Sudah ada izin untuk PSBB dari Kementerian Kesehatan, tentu ini harus diikuti dengan Peraturan Wali Kota,” kata Nurdin Abdullah usai rapat dengan bupati, wali kota Forkompinda di Posko Covid-19, Jalan Jendral Sudirman Makassar, Jumat (17/4/2020).

Baca Juga : Iksan Iskandar Bersama Warga Jeneponto Terharu Saat Bertemu Nurdin Abdullah

Dia mengungkapkan, apa yang dilakukan selama ini, seperti peliburan anak sekolah, bekerja dari rumah, merupakan bagian dari PSBB.

“Tentu setiap daerah berbeda-beda. Khusus Makassar saya kira kita buat lebih slowly, tidak harus masyarakat tegang, panik, tidak perlu. Kita tidak perlu panik,” ujarnya.

Masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah provinsi maupun kota sudah menyediakan langkah-langkah untuk menghadapi PSBB.

Baca Juga : Taufan Pawe Temui Nurdin Abdullah, Begini Reaksi Relawan

“Pertama kita harus menyediakan sosialisasi selama empat hari. Empat hari sosialisasi betul-betul dari kampung ke kampung kita sampaikan. Kedua, kenapa sosialisasi ini penting, agar betul-betul kita melakukan physical distancing itu secara bersama-sama. Sosial distancing, dan wajib menggunakan masker,” urainya.

“Ini adalah pokok yang akan dimuat dalam PSBB. Kalau ini diberlakukan, yang lain tentu ada penegakan hukum bagi yang melanggar. Tapi saya ingin sampaikan bahwa kita nggak usah panik,” lanjutnya.

Untuk mengatasi pendemi Covid-19 ini, kata Nurdin Abdullah, dibutuhkan kelompok dari seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga : Dapat Remisi Kemerdekaan, Nurdin Abdullah Bebas Dari Lapas Sukamiskin

“Seluruh yang dilarang mohon untuk dipatuhi. Karena kalau tidak, mungkin kalau hari pertama masih uji coba, tapi selanjutnya ada langkah lebih tegas lagi karena ini adalah kepentingan kita semua. Saya kira bukan anggaran yang besar, kekuatan tim yang besar memutus rantai ini. Tapi yang memutus rantai ini adalah komunitas kita, masyarakat kita, makanya dituntut kesadaran dan kedisiplinan,” terangnya.

Penulis: Jahir Majid
Editor: Hendra Wijaya

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Video25 April 2024 23:13
VIDEO: Aksi Pencurian di Sebuah Perumahan di Gowa, TV dan Speaker Raib
SULSELSATU.com – Aksi pencurian telah terjadi di Perumahan Parangbanoa, Kabupaten Gowa, pada Kamis (25/4/2024). Pencurian ini mengakibatkan bara...
Makassar25 April 2024 22:02
Makassar Terima Penghargaan Kota Terbaik Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Makassar lagi-lagi meraih penghargaan dan masuk sebagai kota terbaik Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah....
Kesehatan25 April 2024 21:35
Yayasan Hadji Kalla Bentuk Kelompok Jantung Sehat di 14 Desa Kecamatan Bontonompo
Yayasan Hadji Kalla bersama mitra Yayasan Jantung Indonesia cabang Sulsel resmi membentuk kelompok Jantung Sehat di 14 desa dan kelurahan di Kecamatan...
Video25 April 2024 21:31
VIDEO: Oknum Personel Polda Sumut Diduga Kabur Usai Tabrak Mobil Warga
SULSELSATU.com – Sebuah video memperlihatkan oknum yang diduga personal Polda Sumut menabrak mobil warga. Kejadian terjadi di pintu keluar tol K...