Logo Sulselsatu

Anggota Komisi IX DPR RI Khawatir Vaksin Covid-19 Jadi Lahan Bisnis Pemerintah

Asrul
Asrul

Rabu, 29 Juli 2020 09:50

Rapid test coronavirus diasse (Covid-19) di Kota Makassar. (ist)
Rapid test coronavirus diasse (Covid-19) di Kota Makassar. (ist)

SULSELSATU.com – Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay khawatir uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac hanya dijadikan bisnis antara Pemerintah Indonesia dan China.

Sebab, uji klinis vaksin ini dilakukan dengan pendekatan business to business (B2B), bukan government to government (G2G).

“Persoalannya ini apakah business to business. Ini yang tadi concern saya itu adalah didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan atau tidak,” kata Saleh dalam diskusi yang digelar secara daring, dikutip Kompas.com, Rabu (28/7/2020).

Baca Juga : VIDEO: Hakim ‘Perdagangkan’ Putusan, Rudianto Lallo: Sangat Prihatin

Saleh khawatir, jika digunakan dengan pendekatan B2B, vaksin ini hanya dijadikan bisnis dan menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan.

“Karena ini kan Covid-19 ini kan musuh bersama, musuh kemanusiaan itu yang harus ditekankan bukan uangnya, ini bukan persoalan uang,” tuturnya.

Apalagi, dengan jumlah penduduk Indonesia yang begitu banyak, pengadaan vaksin Covid-19 bisa menjadi bisnis besar.

Baca Juga : Komisi VI DPR RI Kunker Reses di Sulsel: Kapal Area Steril Pedagang Asongan

“Jika 270 juta (penduduk Indonesia) ini nanti dikasih vaksin misalnya katakan seperti itu, bayangkan betapa besar misalnya bisnis yang sedang berjalan di Indonesia ini,” ucap Saleh.

Alih-alih mengimpor vaksin dari China dalam jumlah besar, Saleh justru mendorong pemerintah memaksimalkan pembuatan vaksin Covid-19 dalam negeri.

Dalam rapat antara Komisi IX dengan pemerintah beberapa waktu lalu, Saleh menyebut bahwa Menristekdikti dan Menteri Kesehatan sempat menyampaikan sejumlah lembaga tengah melakukan penelitian vaksin Covid-19.

Baca Juga : Komnas HAM Desak DPR dan Pemerintah Perpanjang Pembahasan RUU TNI

Disampaikan pula bahwa vaksin tersebut rencananya bakal siap pada awal Januari 2021 mendatang.

“Kenapa harus mengambil dari sana kan, kita juga nanti tinggal lima bulan ke depan itu sudah mau jadi (vaksin buatan Indonesia). Kan bulan Januari mau dirilis, sementara yang ini (vaksin Sinovac) pun kalau misal dilakukan nanti kurang lebih Januari juga,” kata Saleh.

Editor: Asrul

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Ekonomi09 Mei 2025 19:43
Tabungan Dominasi Pertumbuhan DPK Perbankan di Sulsel, Mencapai Rp82,02 Triliun
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar merilis perkembangan sektor perbankan di Sulsel selama triwulan pertama 2025....
Video09 Mei 2025 19:36
VIDEO: Mahasiswa UMI Makassar Bentrok di Kampus
SULSELSATU.com – Bentrokan antar dua kelompok terjadi di Jalan Urip Sumoharjo, Panakukkang, Makassar, Kamis (8/5/2025) kemarin di lingkungan Kam...
Berita Utama09 Mei 2025 19:23
Rugi Miliaran Rupiah, PDAM Makassar Akan Putus Kontrak 400 Pegawai
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar akan memangkas sedikitnya 400 lebih karyawan dalam waktu dekat. Langkah i...
Makassar09 Mei 2025 18:16
Plt Dirut PDAM Makassar Hamzah Ahmad Ungkap Strategi Teknis Atasi Krisis Air di Wilayah Rawan
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Menghadapi ancaman musim kemarau yang dapat memperparah krisis air bersih, Plt Direktur Utama PDAM Makassar, Hamzah A...