SULSELSATU.com – Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Ari Fahrial Syam, mengatakan dengan kelangkaan minyak goreng sebetulnya dapat dijadikan momentum untuk beralih ke pola hidup sehat.
“Sudah saatnya masyarakat mengurangi makanan yang digoreng. Mengurangi makanan yang digoreng berarti membuat pola hidup lebih sehat,” dikutip Kompas.com, Kamis (3/3/2022).
Seperti kita tahu, makanan yang dimasak dengan cara digoreng dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Baca Juga : Ini Dia Galaxy S24 Series! The First Smartphone dengan Galaxy AI yang Dihadirkan Samsung ke Indonesia
kolesterol dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan, mulai dari obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung koroner.
Senada dengan Ari, dokter spesialis penyakit dalam dRA Adaninggar, pun mengatakan minyak goreng sebagai salah satu sumber lemak jenuh yang berbahaya bagi tubuh.
Karena itu, konsumsi makanan yang digoreng perlu dibatasi. “Sebenarnya kita dalam sehari itu ada batasannya untuk konsumsi minyak goreng,” ucap dokter yang akrab disapa Ning.
Baca Juga : Ternyata Cuaca Berubah-ubah Rentan Rusak Kulit, Ini Kata Dokter Spesialis
Jika kandungan lemak jenuh dalam minyak goreng tinggi, dikhawatirkan akan meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah atau yang disebut low-density lipoprotein (LDL).
Tak hanya jenis makanan yang dikonsumsi, cara mengolah makanan menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menjalani pola hidup sehat.
Memasak dengan cara mengukus dan memanggang bisa menjadi pilihan. Keduanya cukup efektif karena tidak memerlukan minyak goreng saat masakan diolah.
Baca Juga : Pemkab Gowa Gelar Pasar Murah, Minyak Goreng Paling Banyak Diincar Masyarakat
Meski demikian, makanan yang diolah dengan cara dipanggang pun tidak 100 persen sehat. Terlebih jika menggunakan arang.
Bagian yang gosong ketika dipanggang sebaiknya tidak dikonsumsi. Karena sifatnya karsinogenik atau zat yang memicu pertumbuhan sel kanker.
Selain dikukus, dipanggang, atau dibakar, kemajuan teknologi pun memungkinkan kita dapat menggoreng makanan tanpa minyak yakni dengan alat masak air fryer.
Baca Juga : Ketersediaan Stok Terjaga, Sekda Gowa Pastikan Tak Ada Kelangkaan Minyak Goreng
Proses memasak yang mengandalkan uap panas itu memungkinkan hasil masakan yang renyah tanpa menggunakan minyak goreng.
Apakah memasak makanan dengan air fryer lebih aman untuk kesehatan dibandingkan menggoreng dengan minyak?
Ning mengatakan, hingga saat ini belum ada penelitian khusus mengenai hal tersebut. Namun, air fryer dapat menjadi salah satu pilihan cara untuk mengurangi konsumsi minyak goreng.
Baca Juga : Temuan KPPU Kanwil, Pasokan Minyak Curah di Makassar Langka
“Karena alat itu mengurangi konsumsi minyak ya mungkin lebih sehat,” tandas Ning.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar