Logo Sulselsatu

Tidak Hanya Untung, Pertanian Organik PT Vale Sehatkan Bumi dan Masyarakat

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Sabtu, 27 Agustus 2022 18:13

Proses penanaman padi organik di Ledu-ledu Sorowako yang dikelola Kelompok Karunsie Urako Lestar (Sri Wahyu Diastuti / Sulselsatu.com).
Proses penanaman padi organik di Ledu-ledu Sorowako yang dikelola Kelompok Karunsie Urako Lestar (Sri Wahyu Diastuti / Sulselsatu.com).

SULSELSATU.com, LUWU TIMUR – Berada di Sulsel yang terkenal sebagai salah satu wilayah lumbung padi nasional, PT Vale Indonesia (Tbk) tidak hanya fokus mencari untung dengan menambang nikel. Perusahaan yang sudah berada di Luwu Timur ini selama 54 tahun juga memberikan perhatian lebih terhadap pertanian sehat ramah lingkungan.

Pertanian sehat ramah lingkungan yang dikembangkan PT Vale adalah menanam padi dengan metode System of Rice Intensification (SRI) Organik dalam program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB).

Metode SRI Organik masuk dalam program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Vale. Program yang dikembangkan PT Vale untuk membantu masyarakat ini sudah menjangkau tiga wilayah pemberdayaannya, yaitu Blok Sorowako di Sulsel, Blok Pomalaa Sultra, dan Blok Bahodopi di Sulteng.

Baca Juga : Unjuk Rasa AMARA Pong Salamba, PT Vale: Beroperasi di Area Konsesi yang Sah Secara Hukum

Melalui metode organik ini, petani akan diedukasi untuk tidak lagi menggunakan pestisida untuk mengusir hama tetapi dengan memanfaatkan bahan alami. Bahan yang digunakan yaitu daun pepaya dan serikaya yang pahit. Kedua ramuan ini ampuh untuk mengusir hama seperti walangsangit.

Sementara untuk pupuk, petani akan memanfaatkan mikrorganisme lokal (mol) dari daun gamal, rebung, sampai bonggol pisang. Masing-masing memiliki manfaat. Gamal contohnya, membantu menghijaukan daun karena kandungan nitrogennya. Bonggol pisang menambah tunas. Lalu rebung membantu pertumbuhan.

Petani membuat mol dengan mencampurkan bahan utama, seperti gamal, bonggol pisang atau rebung dengan air beras, gula merah, dan bahan tambahan dari air kelapa. Kemudian difermentasikan selama 15 hari.

Baca Juga : Hadapi Ketidakpastian, PT Vale Catat Hasil Positif Triwulan Pertama 2025

“Bahan-bahan alami ini tidak hanya baik untuk padi, tapi juga tanahnya. Karena tak lagi beracun, musuh alami hama, seperti kodok, bisa hidup. Mereka akan memangsa serangga yang jadi hama padi,” beber Ketua Kelompok Karunsie Urako Lestari, Alfrida Podandi saat ditemui media dalam acara Media Visit PT Vale beberapa waktu lalu.

Selain dapat menyehatkan tanah, penggunaan metode pertanian organik ini juga sangat bermanfaat bagi kesehatan, menjaga kualitas air, dan udara jauh lebih sehat.

Metode organik yang diterapkan petani akan meningkatkan kesuburan tanah yang tidak menggunakan kimiawi karena unsur hara di dalamnya dapat hidup dan berkembang. Kualitas air terjaga karena tidak menggunakan bahan kimia, sehingga ketika air hujan turun menuju ke aliran sungai dan tidak akan tercemar.

Baca Juga : Opini: Deforestasi, Degradasi Tanah, Dan Krisis Iklim: Salah Industri Saja atau Petani juga Punya Andil?

Udara jauh lebih baik. Dengan pertanian organik dapat meminimalisir emisi gas karbon karena dapat menampung karbondioksida di dalam tanah. Jelas udara pun jauh lebih bersih dan sehat.

Dalam proses pertaniannya, menanam padi organik jauh berbeda dengan cara nonorganik. Sawah yang menerapkan metode organik, tidak membutuhkan genangan air. Cukup jalan air di pinggiran sawah.

Lalu, untuk benihnya, cukup ditanam selama 7 hari dalam media tanam. Setelah tujuh hari, benih siap ditanam di sawah. Dalam proses penanaman, petani hanya membutuhkan satu benih saja yang ditancapkan dalam tanah dengan jarak masing-masing benih 10-15 sentimeter.

Baca Juga : Cerita Petani Merica dari Loeha Raya, Membangun Harapan Ruang Hidup dan Masa Depan yang Inklusif

Pendamping dari PT Vale Koko Komamin menambahkan, pertanian padi organik dari tahun ke tahun selalu memberi kabar baik. Baik dari jumlah hasil panen maupun kualitas yang dihasilkan.

Saat ini kata Koko Komamin, tiap hektare lahan padi sudah bisa menghasilkan 6,7 sampai 7,3 ton gabah kering pungut (GKP) organik. Padahal sebelum menerapkan metode organik ini, hanya bisa menghasilkan 3,5 sampai 4 ton GKP.

“Secara kualitas, beras organik setelah melalui lab, tidak hanya 0 residunya, tetapi proteinnya meningkat, namun rendah karbohidrat. Jadi lebih cocok untuk yang mengalami diabetes. Jika dikonsumsi terus menerus juga dapat menyehatkan tubuh,” sambung Komamin.

Baca Juga : PT Vale IGP Tanam Harapan Lewat Reklamasi Dari Morowali untuk Bumi

Harga beras organik dijual pada kisaran Rp16 ribu sampai Rp18 per kilogram. Pasar penjualan beras organik pun sudah cukup luas, bahkan hingga luar Sulawesi. Komamin bilang, permintaan beras organik semakin luas dan banyak.

Selain mendampingi pengembangan pertanian organik, PT Vale juga menjadi konsumen tetap dari beras organik ini. PT Vale tiap bulannya mewajibkan karyawan mengonsumsi makanan organik yang tersedia di Kantin Siloku.

Kini, tidak hanya pertanian organik, tetapi juga sudah dikembangkan untuk sayuran dan peternakan ikan organik.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Hukum06 Mei 2025 21:10
Kanwil Kemenkum Sulsel Ikuti Rakor Virtual Optimalisasi Layanan Pendaftaran Jaminan Fidusia
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkum Sulsel) mengikuti Rapat Koordinasi Virtual bertaju...
OPD06 Mei 2025 21:02
Aset Reklamasi Belum Rampung, DPRD Sulsel Desak Kepastian dari PT Yasmin dan Pemprov
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Panitia Kerja (Panja) DPRD Provinsi Sulawesi Selatan melakukan kunjungan lapangan ke kantor PT Yasmin Bumi Asri yang berl...
Hukum06 Mei 2025 20:24
Kurang dari 24 Jam Pasca Dilaporkan, Polisi Ringkus 5 Terduga Pelaku Curnak di Bulukumba
SULSELSATU.com, BULUKUMBA – Tim Resmob Polres Bulukumba bersama personel Polsek Kindang berhasil mengungkap kasus pencurian ternak (curnak) yang ter...
Makassar06 Mei 2025 19:50
Bantuan Alat Pertanian untuk Warga Barombong, Andi Tenri Uji Apresiasi Respons Cepat DPP Makassar
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Aspirasi warga Barombong akhirnya membuahkan hasil. Dinas Perikanan dan Pertanian (DPP) Kota Makassar menyalurkan bantuan...