SULSELSATU.com, MAKASSAR – Anggota DPRD Sulsel, Fahruddin Rangga terus melanjutkan reses masa sidang keduanya. Di titik kelima, Rangga menggelar reses di Dusun Lepa Lepa, Desa Bontomanai, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, Sabtu (25/2/2023).
Dimana, letak wilayah Desa ini berbatasan dengan wilayah Kecamatan Galesong. Dusun Lepa Lepa, Desa Bontomanai ini memiliki keunikan namanya karena lepa lepa itu sejenis sampan padahal wilayahnya jauh dari pesisir laut.
Kegiatan reses masa persidangan kedua ini mewakili wilayah Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa namun penyebaran undangan peserta tetap diberikan kepada masing masing desa dan dusun terdekat dari lokasi tempat pelaksanaan reses.
Baca Juga : Pimpinan DPRD Sulsel Apresiasi Prof Zudan Atas Penghargaan Dari Mendagri
Kepala Desa Bontomanai dalam sambutan manyampaikan persoalan yang ada di wilayah terkait persoalan saluran irigasi yang bermasalah di Desanya yang sangat berpengaruh dalam mengaliri sawah.
“Olehnya kami berharap ada perhatian dari pemerintah provinsi Sulawesi Selatan,” ungkap Kepala Desa.
Kepala Badan Perwakilan Desa (BPD) Desa Bontomanai juga mengapresiasi mehadiran Rangga di Desanya. “Kami sangat mengapresiasi dengan kehadiran pak dewan di desa kami,” katanya.
Baca Juga : Pemprov-DPRD Sulsel Sepakati KUA-PPAS APBD Tahun Anggaran 2024 Sebesar Rp10,168 Triliun
“Itu berarti memberi kesempatan warga masyarakat untuk bertemu secara langsung dan berdialog menyampaikan harapan dan kebutuhannya,” lanjutnya.
Sementara itu, Rangga menyampaika Reses ini sangatlah penting karena kegiatan ini merupakan sebuah wadah dan ruang secara terbuka untuk masyarakat menyampaikan aspirasi.
Mengemukakan segala bentuk masalah, baik berupa harapan, pandangan, saran maupun informasi terhadap kondisi yang dialami selama ini.
Baca Juga : Firmina Pimpin Pansus Pengembangan Hortikultura Kunjungan ke Kemendagri
“Oleh karenanya silaturahmi konstituen ini dapat dimanfaatkan dengan baik karena penyaluran aspirasi dapat tersampaikan kepada wakil rakyat,” ucapnya.
Rangga menjelaskan dalam reses titik ke lima ini yang banyak berkembang di dalam dialog adalah perosalan irigasi persawahan dan kebutuhan petani lainnya. “Hal lain yang menjadi kebutuhan masyarakat masyarakat yakni bantuan ternak itik dan ternak lainnya,” tutur Rangga.
Dalam sesi dialog yang juga sangat menonjol adanya permintaan masyarakat tentang pananganan irigasi yang merupakan kebutuhan masyarakat tani yang cukup mendesak dan mengharapkan pemerintah provinsi Sulawesi Selatan segera melakukan perbaikan.
Baca Juga : Syaharuddin Alrif Hadiri Munas ke-II Asosiasi DPRD Provinsi Seluruh Indonesia di Jambi
“Aspirasi yang masyarakat sampaikan hari ini di akan menjadi tanggungjawab untuk diperjuangkan dalam usulan kegiatan secara kolektif dari ke delapan titik pelaksanaan reses dan menjad prioritas usulan dalam pembahasan APBD tahun berikutnya, dan diupayakan pada APBD perubahan tahun 2023,” tutupnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar