SULSELSATU.com – Suasana politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo semakin memanas. Pemuda Bone Bolango Hairialsah Malapu melontarkan kritik tajam terhadap Juru Bicara (Jubir) pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bone Bolango, Ismet Mile – Risman Tolingguhu (IRIS), Fanly Katili yang menurutnya asal bicara soal anggaran daerah.
Alumni Magister Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan (EPP) FEB-Unhas, Hairialsah Malapu ini secara terbuka mempertanyakan latar belakang keilmuan dari Fanly yang menurutnya terlalu berani bicara tentang ekonomi melalui kritikannya terkait pernyataan Ketua DPRD Bone Bolango, Faisal Yunus yang membahas soal anggaran program IRIS yang dinilai tak realistis, namun tidak memiliki kompetensi di bidang tersebut.
Hairialsah yang disapa Alan tersebut menjelaskan bahwa program pengadaan sapi bagi setiap keluarga di Bone Bolango tidak sesuai dengan konteks masyarakat Bone Bolango sekarang.
“kalau dulu program sapi masih oke, tapi sekarang ini masyarakat Bone Bolango di dominasi oleh kaum milenial, Gen Z dan generasi terbaru yakni Generasi alpha yang lebih cenderung adaptif terhadap pesatnya perkembangan teknologi ketimbang harus menjadi penggembala sapi. kita hidup di Zaman yang semuanya serba digital (era digitalisasi) nah untuk dapat berakselerasi dengan perkembangan era yakni bagaimana memikiran pembangunan Infrastruktur Digital (Konektivitas) serta pembangunan suprastruktur (SDM),” ungkapnya Minggu (13/10/2024).
Ia juga menekankan pentingnya landasan keilmuan dalam menyampaikan argumen di hadapan publik agar tidak sekadar menggiring opini tapi juga bisa mengedukasi masyarakat.
“Fanly rasanya perlu melihat kembali konteks fiskal daerah, sehingga tidak asal berkoar-koar soal kondisi keuangan daerah. Hal yang mustahil dengan kondisi APBD yang hanya sebesar 963,48 Miliar (BPS,2024) digunakan untuk membeli sapi 2 Ekor untuk setiap satu keluarga yang jika dikalikan dengan jumlah Kepala Keluarga yang kurang lebih 43.000 an hasilnya 1.29 T. Angka yang cukup fantastis, lantas kalau semua digunakan hanya untuk pengadaan sapi, bagaimana dengan pembangunan sektor pendidikan, kesehatan, belanja pegawai yang semua item itu adalah angka fixed cost yang harus dikeluarkan oleh pemerintah daerah setiap tahunnya. Belum lagi kondisi Bone Bolango saat ini harus membayar utang PEN sekali lagi saya berharap Jangan sampai menggiring opini publik, tapi tidak mempertimbangkan dampak ke depan nanti akan seperti apa,” tuturnya.
Di akhir wawancara, Milenial Bone Bolango itu juga meminta agar tim kampanye IRIS lebih mampu mempertimbangkan kembali program pengadaan sapi yang inkosisten dengan ruang fiskal Bone Bolango yang kecil. Serta memilih kembali orang yang memiliki kompetensi di bidangnya, agar apa yang disampaikan di hadapan pubik benar-benar bisa dipertanggungjawabkan.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar