SULSELSATU.com, MAKASSAR – PT Vale secara konsisten berusaha untuk meningkatkan kinerja ESG perusahaan melalui perbaikan berkelanjutan.
Salah satu tujuannya adalah mengatasi kesenjangan yang ada, memastikan manajemen risiko ESG yang lebih komprehensif dan efektif di masa mendatang.
Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer PT Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan, target PT Vale bukan hanya menjadi yang terbaik di tingkat nasional, tetapi juga bersaing dengan perusahaan nikel global dengan ambisi jangka panjang untuk meraih peringkat risiko rendah.
Baca Juga : Unjuk Rasa AMARA Pong Salamba, PT Vale: Beroperasi di Area Konsesi yang Sah Secara Hukum
Industri pertambangan menghadapi banyak tantangan terkait ESG, termasuk deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati, pengurangan emisi, serta dampak sosial-ekonomi terhadap komunitas lokal.
Sebagai perusahaan yang terintegrasi erat dengan lanskap alam Indonesia, PT Vale sangat menyadari tanggung jawab lingkungan dan sosial yang melekat dalam operasinya.
“Pencapaian skor risiko menengah ini tidak terlepas dari upaya di semua tingkat PT Vale dalam mengimplementasikan Praktik Penambangan Berkelanjutan (GMP) dan integrasi praktik ESG ke dalam struktur inti organisasi,” kata Bernardus dalam rilis PT Vale.
Baca Juga : Hadapi Ketidakpastian, PT Vale Catat Hasil Positif Triwulan Pertama 2025
Komitmen ini tercermin dalam adopsi Sistem Manajemen Lingkungan yang selaras dengan standar internasional, dengan prioritas pada keselamatan, serta keterlibatan proaktif dengan komunitas.
PT Vale terus belajar dari pencapaian sebelumnya, mengidentifikasi kesenjangan, dan mengembangkan program-program untuk menanganinya. Perusahaan meningkatkan kinerja ESG-nya melalui pendekatan praktik berkelanjutan, sebagaimana dijabarkan dalam peta jalan ESG, yang menjadi panduan bagi pengembangan masa depan PT Vale.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, PT Vale telah menerapkan beberapa inisiatif utama.
Baca Juga : Opini: Deforestasi, Degradasi Tanah, Dan Krisis Iklim: Salah Industri Saja atau Petani juga Punya Andil?
Pertama adalah pengelolaan lingkungan. PT Vale memprioritaskan upaya reklamasi progresif dan konservasi keanekaragaman hayati, dengan fokus pada meminimalkan gangguan lahan dan memastikan bahwa area tambang dikembalikan ke kondisi alaminya.
Penggunaan energi hidro oleh perusahaan dan komitmen terhadap dekarbonisasi memainkan peran penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
Kedua adalah tanggung jawab sosial, PT Vale telah berinvestasi dalam program-program komunitas lokal yang mendorong pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, memastikan bahwa operasinya memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan daerah-daerah di mana perusahaan beroperasi.
Baca Juga : Indonesia AI Day for Mining Industry, Langkah Indosat Dorong Transformasi Sektor Pertambangan
Selanjutnya adalah praktik tata kelola. Dengan memperkuat kerangka tata kelola, PT Vale memastikan kepatuhan terhadap standar global, meningkatkan transparansi, dan akuntabilitas di semua tingkatan organisasi.
Pandangan ke Depan
Meski peningkatan peringkat ESG ini merupakan tonggak yang patut dirayakan, PT Vale menyadari pentingnya peningkatan berkelanjutan.
Perusahaan berkomitmen untuk terus mengintegrasikan pertimbangan ESG ke dalam proses pengambilan keputusan strategis, dengan fokus yang tak tergoyahkan untuk mengurangi dampak lingkungan, mendukung komunitas lokal, dan mempromosikan praktik tata kelola terbaik.
Baca Juga : Cerita Petani Merica dari Loeha Raya, Membangun Harapan Ruang Hidup dan Masa Depan yang Inklusif
“Kami akan terus meningkatkan standar keberlanjutan di industri pertambangan Indonesia,” ujar Bernardus.
“Ini bukan hanya tentang memenuhi ekspektasi, tetapi tentang menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan, masyarakat, dan negara kita. Hasil ini merupakan umpan balik yang berharga bagi PT Vale Indonesia dan kesempatan untuk berada di panggung global,” tambahnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar