SULSELSATU.com, MAKASSAR – Eks CEO PSM, Munafri Arifuddin turut angkat bicara terkait penunjukan pelatih baru Timnas Indonesia.
PSSI baru saja menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia yang baru. Juru taktik asal Belanda itu dikontrak dengan durasi 2 tahun.
Appi sapaan Munafri menyayangkan proses penentuan kursi kepelatihan Timnas yang baru. Menurutnya, menunjuk seorang pelatih mesti dilakukan dengan berbagai pertimbang yang matang.
Baca Juga : Appi-Aliyah Prioritaskan Infrastruktur Pulau, Anggaran 2025 Didesain Efisien dan Tepat Sasaran
“Sebenarnya yang paling penting adalah dalam proses pemilihan ini, pelatih itu kan, banyak sekali aspek yang harus kita lihat, tidak boleh gegabah untuk menentukan,” kata Appi saat dihubungi awak media pada Jumat (10/01/2025).
Menurut Appi, salah satu pertimbangan dalam penunjukan pelatih harus ada rekam jejak kesuksesan. Sementara ia melihat tidak ada success story yang dimiliki Patrick Kluivert selama ia menangani tim sepakbola.
“Saya menganggap apa ya, ya namanya kita melihat sesuatu yang tidak memberikan harapan, karena tidak ada success story,” ujarnya.
Baca Juga : Menjemput Harapan dari Pulau Terluar Makassar, Langkah Munafri Arifuddin Menghapus Kesenjangan
“Biasanya kan kita lihat ada success story, seperti apa polanya. Ini kan tidak memberikan gambaran yang baik. Dan menurut saya pun pemilihan itu sangat gegabah,” sambungnya.
Appi tak mempersoalkan nasib Shin Tae-yong (STY) yang diberhentikan oleh PSSI. Menurutnya, masalah itu sudah selesai. Namun ia menyayangkan penunjukan Patrick Kluivert yang dinilainya gegabah.
“Tapi persoalan barunya adalah pada saat orang memilih pelatih baru itu, sama sekali menurut saya, tidak berdasar,” jelasnya.
Baca Juga : Wali Kota Munafri Arifuddin Turun Langsung Jemput Aspirasi Warga di Empat Pulau Terluar Makassar
Eks Direktur PT LIB ini mengaku kurang sepaham terhadap pandangan, bahwa Patrick Kluivert akan cepat beradaptasi dengan pemain Timnas Indonesia, karena sama-sama dari Belanda.
Menurut Appi, kalau alasannya berdarah Belanda, mestinya PSSI bisa memilih pelatih dari Negeri Kincir Angin yang lebih dari kemampuan seorang Patrick Kluivert.
“Banyak juga orang Belanda yang jauh lebih bagus dari pada dia (Patrick) kan. Kalau (alasannya) orang Belanda,” tuturnya.
Baca Juga : Wali Kota Munafri Arifuddin Perjuangkan Pendidikan Pulau, Dorong Pemerataan Hingga ke Barangcaddi
Appi juga meragukan pengetahuan Patrick terhadap filosofi sepakbola Indonesia. Makanya ia takut nasib Patrick di Timnas Indonesia tidak akan bertahan lama.
Calon Wali Kota Makassar terpilih ini menegaskan sekali lagi, sangat menyayangkan proses pemilihan pelatih anyar Timnas Indonesia.
“Dari sisi pemilihan pelatih ini, sangat gegabah dan sangat tidak berdasar. Artinya kita harus melihat seperti apa, track record, seperti apa jejak yang pernah dilakukan oleh calon pelatih ini,” terangnya.
Baca Juga : Pemkot Makassar Siapkan Dua Perseroda Baru, Fokus Sektor Pangan dan Infrastruktur
Dia menyampaikan, pelatih kepala akan menjadi penentu dalam sebuah proses, khususnya dalam pengambilan kebijakan.
“Nah kalau pelatihnya tidak pernah merasakan bagaimana melatih timnas negara yang mempunyai atmosfer sepakbola yang besar? Itu kan tidak pernah merasakan,” bebernya.
“Contohnya pelatihnya Senegal, itu bisa membawa Senegal dengan baik. Pelatih-pelatih seperti itulah yang kita lihat moncer, memiliki kepribadian, dan sebagainya,” jelasnya.
Meski begitu, Appi tetap mendukung dan mendoakan agar Timnas Indonesia di Bawah asuhan Patrick Kluivert bisa berbicara banyak di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia juga berharap kekhawatirannya tak sampai terjadi.
“Mudah-mudahan apa yang menjadi kekakhawatiran kita, itu tidak terjadi. Tapi kalau terjadi, ya awalnya memang sudah ada peringatan,” tutupnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar