SULSELSATU.com, MAKASSAR – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengadakan bimbingan teknis (bimtek) bagi anggota DPR RI, DPRD provinsi, serta DPRD kabupaten/kota wilayah Sulawesi Selatan dan Barat. Acara ini berlangsung di Kota Makassar selama dua hari, 21-22 Januari 2025.
Ketua PKB Sulsel, Azhar Arsyad, menjelaskan bahwa bimtek ini bertujuan memperkuat pemahaman teknis dan ideologi anggota legislatif, agar lebih siap menghadapi tantangan politik masa kini.
“Kami berharap bimtek ini memberikan banyak manfaat kepada para anggota legislatif. Selain menjadi ajang evaluasi dari DPP, kegiatan ini juga merupakan investasi pengetahuan bagi mereka,” ujar Azhar, Selasa (21/1/2025).
Baca Juga : Lahan Pemprov di CPI Belum Diserahkan, Dewan Ancam Cabut Izin PT Yasmin
Azhar, yang pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Sulsel, menyoroti pentingnya bimtek di tengah tantangan politik yang semakin kompleks. Menurutnya, politik saat ini tidak lagi hitam putih, melainkan penuh ketidakpastian dan dinamika yang sulit diprediksi.
“Bimtek ini sangat penting karena politik yang dulu sederhana kini menjadi semakin rumit. Kader PKB harus siap menghadapi tantangan berat di masa depan,” katanya.
Azhar juga menekankan bahwa bimtek menjadi modal penting, terutama bagi generasi muda yang baru bergabung dengan PKB dan telah terpilih menjadi anggota legislatif.
Baca Juga : PKB Gelar Muskerwil di Takalar, Azhar Arsyad Ingatkan Kader Fokus Kerja Nyata
Mantan anggota DPRD Sulsel ini mengatakan, pemilih masa depan akan semakin selektif, sehingga kader PKB harus memiliki kapasitas mumpuni untuk menjawab ekspektasi masyarakat.
“Kader PKB harus bisa mengandalkan kemampuan mereka sendiri dan selalu berkontribusi positif kepada masyarakat,” tambahnya.
Azhar mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara loyalitas kepada partai dan keberpihakan kepada rakyat.
Baca Juga : PKB Sulsel Siapkan Muskerwil di Takalar untuk Perkuat Koordinasi Pasca Pemilu
Ia menegaskan bahwa politik bagi PKB bukan sekadar alat untuk kepentingan pribadi, melainkan wujud ibadah dan pengabdian kepada masyarakat.
“PKB didirikan oleh para ulama untuk membuka ruang pengabdian seluas-luasnya. Berpolitik di PKB adalah ibadah, dan ber-PKB itu berkah,” tegasnya.
Lebih jauh, Azhar menyatakan bahwa bagi PKB, kekuasaan adalah alat untuk memperjuangkan kepentingan pesantren, anak yatim, dan kelompok marginal.
Baca Juga : Lewat Rakor, PKB Sulsel Pastikan Kesiapan Infrastruktur dan Dana Saksi Pada Pemilu 2029
“Partai lain mungkin mengandalkan uang, tetapi PKB mengandalkan ideologi dan nilai perjuangan. Kekuasaan adalah sarana untuk membantu mereka yang membutuhkan,” tutupnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar