Logo Sulselsatu

Sisi Lain Efisiensi Anggaran, Industri Perhotelan Sulsel Rumahkan 65 Persen Karyawan

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Selasa, 25 Maret 2025 14:53

Press conference PHRI Sulsel bersama ASITA, GIPI, dan IHGMA di Claro Makassar. Foto: Sri Wahyu Diastuti / Sulselsatu.com.
Press conference PHRI Sulsel bersama ASITA, GIPI, dan IHGMA di Claro Makassar. Foto: Sri Wahyu Diastuti / Sulselsatu.com.

SULSELSATU.com, MAKASSAREfisiensi anggaran menjadi kebijakan yang membawa kabar buruk bagi sejumlah pelaku usaha. Di Sulsel, kebijakan ini membuat industri perhotelan harus memangkas banyak biaya operasional.

Industri perhotelan Sulsel bahkan harus banting harga untuk menghidupi kelangsungan bisnis. Bahkan, memangkas SDM.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel Anggiat Sinaga menjelaskan, tingkap okupansi hotel berada diangka 20 persen.

Baca Juga : Manfaatkan Teknologi Biometrik, XL Axiata Wujudkan Ruang Digital Aman dan Terpercaya Bagi Pelanggan

“Mencapai angka 20 persen itu pun kami hatus ngos-ngosan. Sangat alhamdulillah jika bisa mencapai 20 persen,” kata Anggiat saat press conference kondisi industri perhotelan di Sulsel, Selasa (25/3/2025).

Anggiat menjelaskan, di Sulsel, jumlah karyawan di industri ini mencapai 20 ribu, namun, 65 persennya sudah Putus Hubungan Kerja (PHK) atau di rumahkan.

Jika efisiensi sudah dipangkas 50 persen kata Anggiat, 50 persen dari pemerintah harus dikucurkan demi menjaga kelangsungan perusahaan.

Baca Juga : RCC Rayakan Halalbihalal dengan Keliling Kota Makassar dan Menyantap Konro

“Kontribusi belanja pemerintah itu mencapai 40-50 persen. Dan kini terjadilah kebijakan yang harus memotong kontribusi pemerintah. Pemerintah harus berkontribusi agar pajak tumbuh,” kata Anggiat.

Perwakilan Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Sulsel Darwinsyah Sandolong menambahkan, sudah ada 65 karyawan yang dirumahkan.

“Ini langkah yang diambil untuk bisa mengantisipasi ke depannya. Jika berlangsung lama, bisa saja beberapa bulan kemudian akan kolaps,” tambahnya.

Baca Juga : VIDEO: Krisis Industri Perhotelan Dampak Efisiensi Anggaran, Anggiat Sinaga: Beruntung Bisa Bertahan Tiga Bulan

Darwinsyah bahkan menyebutkan jika Tunjangan Hari Raya (THR) karyawan kini sudah terlambat dibayarkan. Sesuai aturan ini sudah melanggar, namun keputusan itu diambil karena daya belanja di industri menurun. Hal ini terjadi meskipun banting harga.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Sulsel Suhardi yang turut hadir menyebutkan, jika kondisi belanja yang sangat menurun pada industri ini, pelaku usaha akan sangat kesulitan.

“Pemerintah harus melihat sisi lain, bukan hanya anggaran tentang anggaran yang harus berkurang, tetapi jugamelihat sektor lain yang terdampak,” ujarnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Metropolitan17 April 2025 21:49
Wujudkan Tata Kelola Transparan, Wali Kota Parepare Tasming Hamid Hadiri Peluncuran SP2D Online
SULSELSATU.com, JAKARTA – Wali Kota Parepare, Tasming Hamid, menghadiri peluncuran SP2D Online melalui Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Repu...
Pendidikan17 April 2025 21:35
Unismuh Jadi Tuan Rumah Halal Bihalal, Forum Dosen Kopertais VIII Serukan Inovasi dan Integrasi
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Suasana hangat penuh kekeluargaan mewarnai kegiatan halal bihalal yang digelar Forum Dosen Tersertifikasi Kopertais Wilay...
Pendidikan17 April 2025 21:00
Dorong Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Kalla Institute Perkuat Kerja Sama dengan BPS Sulsel
Kalla Institute terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan kontribusi nyata kepada masyarakat....
Adventorial17 April 2025 20:14
41 OBH Sulsel Teken Kontrak Bantuan Hukum 2025, Kakanwil Dorong Pemerataan Layanan
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sebanyak 41 Organisasi Bantuan Hukum (OBH) di Sulawesi Selatan resmi menandatangani perjanjian pelaksanaan bantuan hukum ...