Logo Sulselsatu

DPR Desak Kemenbud Transparan Soal Penulisan Ulang Sejarah Nasional

Asrul
Asrul

Rabu, 21 Mei 2025 09:21

Wakil Ketua Umum DPP PPP HM Amir Uskara bersama Ketua DPR RI Puan Maharani saat hadir di acara puncak Harlah PPP di Makassar. Ist
Wakil Ketua Umum DPP PPP HM Amir Uskara bersama Ketua DPR RI Puan Maharani saat hadir di acara puncak Harlah PPP di Makassar. Ist

SULSELSATU.com, JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Kementerian Kebudayaan di bawah kepemimpinan Fadli Zon untuk bersikap terbuka dalam menjalankan proyek penulisan ulang sejarah Republik Indonesia yang ditargetkan rampung pada Agustus 2025.

Menurut Puan, DPR melalui Komisi X akan segera meminta penjelasan secara rinci terkait mekanisme, proses, serta dasar yang digunakan dalam upaya penulisan ulang sejarah tersebut.

“Kami dari Komisi X akan segera meminta penjelasan dari pemerintah soal bagaimana proses penulisan ulang sejarah ini dilakukan,” ujar Puan saat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Baca Juga : DPR Siapkan Revisi Dua UU Haji Demi Adaptasi Kebijakan Arab Saudi

Ia menegaskan bahwa proyek penulisan ulang sejarah tidak boleh dijadikan alat untuk mengaburkan fakta-fakta sejarah Indonesia. Puan menekankan pentingnya keterbukaan dan akurasi dalam setiap narasi yang ditulis ulang.

“Jangan sampai penulisan ulang ini malah menjadi alat untuk menyamarkan atau menyesuaikan sejarah. Fakta sejarah, termasuk yang pahit, tetap harus diakui dan dimuat,” tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, mengaku pihaknya belum pernah mendapatkan penjelasan resmi dari Kementerian Kebudayaan terkait proyek ini. Ia menyoroti minimnya komunikasi antara kementerian dan DPR dalam menyusun agenda penulisan ulang sejarah nasional.

Baca Juga : Terang yang Dinanti, Perjuangan Ismail Bachtiar Menjawab Aspirasi dari Pegunungan Sinjai

“Terus terang, kami belum pernah diajak duduk bersama untuk membahas secara detail apa saja yang akan diubah atau seperti apa prosesnya,” ungkap Hetifah dalam rapat Komisi X, Senin (19/5/2025).

Sementara itu, wacana penulisan ulang sejarah Indonesia telah menuai pro dan kontra di publik. Sejumlah kalangan sipil bahkan menyatakan penolakan terhadap proyek tersebut jika tidak dilakukan secara inklusif dan berbasis data yang kredibel.

DPR meminta agar Kemenbud melibatkan sejarawan independen, akademisi, dan unsur masyarakat sipil untuk memastikan objektivitas dan integritas sejarah tetap terjaga.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Berita Utama23 Juni 2025 22:27
VIDEO: Momen Bahagia Anies Baswedan Jemput Cucu Pertama Tanpa Sopir
SULSELSATU.com – Momen Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjemput cucu pertamanya, Senin (23/6/2025). Anies Baswedan membagikan kebahagiaan i...
Sulsel23 Juni 2025 21:00
Gol Perdana Wali Kota Warnai Pembukaan Turnamen Mini Soccer Bhayangkara di Parepare
SULSELSATU.com, PAREPARE – Turnamen sepak bola Mini Soccer dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 di Kota Parepare resmi dibuka dengan...
Video23 Juni 2025 20:34
VIDEO: Viral! Emak-Emak di Gorontalo Lempar Uang ke Lantai Usai Ribut dengan Driver Maxim
SULSELSATU.com – Aksi seorang wanita yang melemparkan uang pembayaran ke lantai saat menggunakan jasa ojek online. Video tersebut viral di media sos...
News23 Juni 2025 20:20
Asmo Sulsel Dukung Polres Gowa Gelar Teguran Simpatik, Berikan 10 Helm Gratis untuk Pengendara
Astra Motor (Asmo) Sulsel kembali mempertegas komitmennya dalam mengkampanyekan keselamatan berkendara dengan mendukung kegiatan teguran simpatik yang...