SULSELSATU.com, MAKASSAR – Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, menyampaikan pesan tajam kepada para lulusan baru universitas: jangan hanya mencari pekerjaan, tapi ciptakan lapangan kerja sendiri.
Dalam orasi ilmiahnya di Wisuda Universitas Hasanuddin (Unhas) tahun akademik 2024-2025, JK menegaskan bahwa dunia kerja saat ini bukanlah medan yang mudah.
“Saat ini cari kerja susah. Maka alternatif utama adalah menciptakan pekerjaan—berwirausaha, menjadi pengusaha kecil, mengembangkan pertanian, perkebunan, dan sektor lainnya,” kata JK di Baruga Andi Pangeran Pettarani, Selasa (3/6/2025).
JK menyoroti realitas pahit yang dihadapi para lulusan: persaingan ketat dan terbatasnya lapangan kerja. Ia bahkan mengutip fakta terbaru—job fair di Bekasi diserbu belasan ribu pencari kerja hanya untuk ratusan posisi.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu juga menekankan pentingnya peran anak muda dalam membangun daerah asal. Ia mendorong lulusan perguruan tinggi untuk kembali ke desa dan menjadi motor penggerak pembangunan.
“Jangan semua menumpuk di kota. Kembali ke daerah, majukan kampung halaman. Di sanalah ada banyak peluang,” ujarnya.
Baca Juga : Unhas Gelar Kuliah Umum Bersama Menteri Bappenas Bahas Arah Pembangunan Nasional 2025–2045
Menurut JK, kampus di Indonesia saat ini sudah memberikan pendidikan yang jauh lebih baik, tetapi realitas setelah wisuda menuntut ketangguhan.
“Sekolahnya baik, tapi dunia nyatanya sulit,” ucapnya lugas.
JK tak hanya bicara soal tantangan ekonomi, tapi juga kaitannya dengan persoalan sosial. Ia menyinggung soal maraknya premanisme yang menurutnya muncul karena tingginya angka pengangguran.
Baca Juga : Penguatan Tridarma Perguruan Tinggi, Unhas Gandeng Shanghai Ocean University
“Kenapa jadi preman? Karena tidak ada kerjaan, tapi tetap butuh hidup. Maka mereka cari jalan pintas. Jangan lihat premannya saja, lihat kenapa dia jadi preman,” jelas JK.
Ia menambahkan bahwa solusi penanganan premanisme tak bisa hanya dengan pendekatan hukum. Negara harus hadir lewat penyediaan lapangan kerja dan kesempatan ekonomi yang merata.
Pesan JK pada akhirnya menggambarkan tantangan besar lulusan hari ini: dunia kerja yang sempit dan kenyataan sosial yang kompleks. Tapi ia optimistis, dengan semangat wirausaha dan keberanian untuk kembali ke akar—ke desa—anak muda Indonesia bisa jadi agen perubahan.
Baca Juga : Unhas Perkuat Dukungan bagi Peserta Disabilitas di UTBK, Hadirkan Pendampingan dan Fasilitas Khusus
“Jangan hanya jadi pencari kerja, tapi jadilah pencipta kerja. Bangun desamu, bangun negerimu,” tutup JK.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar