SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kebijakan tarif tinggi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Tiongkok dan negara lainnya berpotensi berdampak pada penurunan ekspor SULSEL.
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulsel mencatat, tarif Trump untuk Tiongkok saat ini mencapai 145 persen, dan Indonesia sebesar 10 persen.
Baca Juga : Tren Gaya Hidup Sehat Kian Digemari, BRI Berdayakan UMKM Manfaatkan Peluang di Industri Gula Aren
Dampak penerapan tarif AS terhadap ekspor dan PDRB Sulsel diprakirakan melalui dua jalur. Jalur pertama yaitu first round effect melalui penurunan ekspor Sulsel ke AS secara langsung. Second round effect melalui penurunan ekspor raw materials Sulsel ke Tiongkok.
First round effect berdampak pada penurunan ekspor luar negeri Sulsel mencapai -1,07 persen atau Rp535,24 miliar. Jumlah ini berdampak pada penurunan PDRB sebesar 0,14 persen.
Lalu, untuk second round effect berupa penurunan ekspor ke Tiongkok, khususnya komoditas besi stainless (Ferro Alloy Nickel), rumput laut, dan karagenan, diprakirakan mencapai -0,03 persen atau Rp16,49 miliar. Dampak penurunan PDRB sebesar 0,004 persen.
Baca Juga : Serius Pangan Nusantara, UMKM Kopi yang Bertumbuh hingga Go Global Berkat Pemberdayaan B
Deputi Kepala Bank Indonesia Sulsel Wahyu Purnama menjelaskan, jalur first round effect diasumsikan tarif yang tinggi berpotensi menghentikan ekspor Sulsel ke US selama 2025.
Selanjutnya, second round effect, diasumsikan ekspor Sulsel ke Tiongkok dalam bentuk raw materials atau bahan baku turut menurun oleh karena menurunnya ekspor China ke US.
“Komoditi bahan baku utama yang diimpor China dari Sulsel yaitu besi stainless dan rumput laut. Pangsa ekspor China ke US untuk dua komoditi tersebut adalah 5,8 persen dan 2,7 persen,” kata Wahyu.
Baca Juga : Ciptakan Pengusaha Berdaya Saing Global, UMKM Songket Binaan BRI Sukses Tembus Pasar Internasional
Wahyu menyebutkan, Tiongkok dan AS merupakan negara tujuan ekspor Sulsel dengan pangsa masing-masing sebesar 33,76 persen dan 2,7 persen dari total Ekspor Sulsel pada 2024.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar