SULSELSATU.com, MAKASSAR – Masyarakat Sulsel patut berbangga, di tengah wabah Covid-19 yang terjadi di sejumlah wilayah rupanya daerah ini masih mampu menghadirkan inovasi terbaik.
Hal tersebut dibuktikan dengan diterimanya tiga penghargaan sekaligus dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ke Pemprov Sulsel.
Pemberian penghargaan diumumkan resmi Kemendagri dalam lomba inovasi daerah tatanan normal baru, produktif dan aman Covid-19, di Sasana Bhakti Praja Gedung C Kemendagri, Jakarta, Senin (22/6/2020).
Baca Juga : Pemprov Sulsel Fokus Benahi Infrastruktur Pendidikan, 243 Sekolah Direhabilitasi Tahun Ini
Baca juga: New Normal” (Edit)">Sulsel Raih 3 Juara pada Lomba Inovasi Penyiapan New Normal
Tiga penghargaan inovasi yang diperoleh Pemprov Sulsel, yakni juara 2 sektor pasar tradisional, juara 3 sektor hotel dan meraih juara 3 sektor tempat wisata. Sementara, kategori kabupaten, Sinjai meraih juara 2 pada pelayanan terpadu satu pintu dan untuk kategori kota, Parepare meraih juara 3 sektor tempat wisata.
Baca juga: Program DPMPTSP Sinjai Juara 2 Lomba Inovasi New Normal Kemendagri
Baca Juga : Gubernur Sulsel Khawatir Proyek Tambang Emas Luwu Ikuti Jejak Kerusakan Tambang Freeport di Papua
Atas dedikasi inovasi di tengah pandemi ini, Pemprov Sulsel memperoleh Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp5 miliar dari Kemendagri.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, inovasi yang dimenangkan setiap bidang ini tentunya atas kerja keras Pemprov Sulsel yang didukung penuh oleh masyarakat dan stakeholder terkait, seperti di pasar tradisional, sektor perhotelan maupun sektor wisata.
Apalagi memang, tentu bukan hal mudah dalam melakukan penerapan inovasi di tengah pandemi Covid-19. Karena yang menjadi pengembangan dalam setiap inovasi ini dengan mengedepankan protokol kesehatan di setiap bidang yang menjadi kebijakan pemerintah daerah.
Baca Juga : Dinkes Sulsel Distribusikan 7.213 Vaksin Meningitis untuk Jemaah Haji 2025
Salah satunya, di mana Pemprov Sulsel mendorong pemerintah daerah khususnya di pasar tradisional, hotel dan wisata menerapkan protokol kesehatan.
Termasuk, sebelumnya masif dilakukan rapid test massal di sejumlah pasar tradisional untuk mendeteksi dini dan mencegah penyebaran Covid-19.
Begitupun pada perhotelan yang terus diedukasi menerapkan protokol kesehatan, di setiap mereka berkegiatan karena hal ini sangat penting.
Baca Juga : Gubernur Andi Sudirman Dukung Penuh Pembangunan Gedung SDM Muhammadiyah Sulsel
“Selalu diingatkan semua pihak agar dalam berkegiatan menerapkan protokol kesehatan, dan itu menjadi hal wajib. Tak hanya itu, tentu upaya melakukan rapid test massal di pasar tradisional juga menjadi upaya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata Nurdin.
Untuk itu, atas penghargaan yang diperoleh ini, Nurdin menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Sulsel. “Atas nama Pemprov Sulsel, kami berterimakasih atas dukungan masyarakat dalam menjalankan program pemerintah dengan baik,” ujarnya.
Tantangan ke depan kata Nurdin, adalah memastikan bahwa implementasi di lapangan sesuai dengan konsep protokol kesehatan yang telah digariskan dan ini menjadi tonggak baru agar bisa membangun kultur baru memasuki new normal.
Baca Juga : Gubernur Andi Sudirman Sulaiman Sambut Kedatangan Menteri Pertahanan di Sulsel
Sebelumnya, dalam gelaran penghargaan ke pemerintah daerah, Mendagri Tito Karnavian mengatakan, berbagai ahli kesehatan baik nasional maupun internasional menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 ini tidak berakhir dengan segera.
Oleh karena itu, dunia beradaptasi dengan pandemi ini dengan melakukan inovasi baru dengan tatanan baru atau new normal life, karena tidak mungkin melakukan pembatasan terus-menerus secara ketat apalagi lockdown, demikian pula dengan Indonesia. Upaya adaptasi ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, dengan istilah tatanan kehidupan baru yang produktif, aman Covid-19.
“Sebagai sesuatu yang baru, tatanan ini memerlukan pengenalan atau pra kondisi agar seluruh masyarakat siap dan mampu beradaptasi. Prakondisi ini dilakukan dengan protokol kesehatan dalam berbagai sektor kesehatan dengan simulasi-simulasi,” kata Tito.
Upaya prakondisi tersebut diinisiasi terutama oleh pemerintah pusat melalui kementerian/lembaga, juga oleh pemda di semua tingkatan. Tujuannya, agar terjadi gerakan nasional kebersamaan menuju tatanan baru tersebut. Peran pemda menjadi sangat penting, karena 548 pemda tingkat I provinsi, dan tingat II kabupaten/kota bersentuhan langsung dengan masyarakat masing-masing.
“Oleh karena itu, Kemendagri bersama dengan Kemenkeu, Kemenkes, Gugus Tugas Covid-19, KemenPAN-RB, Kemenparekraf, Kemendag, dan BNPP berinisiatif membuat lomba antar daerah untuk membuat protokol kesehatan Covid-19 dengan simulasinya di tujuh sektor kehidupan yaitu pasar tradisional, pasar modern, hotel, restoran, tempat wisata, transportasi umum dan tempat pelayanan terpadu satu pintu (PTSP),” kata Tito.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar