SULSELSATU.com, LUWU TIMUR– PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) berkomitmen melaksanakan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) secara berkelanjutan.
Tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan membangun kemandirian masyarakat di area pemberdayaan. Di bidang kesehatan, salah satu kegiatan unggulan PPM PT Vale adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) berbasis herbal yang berlangsung sejak 2016.
Melalui UKBM Herbal, PT Vale memperkenalkan budi daya dan pemanfaatan taman obat keluarga (TOGA), dengan dibantu pendampingan dari Yayasan Aliksa serta dukungan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Kesehatan.
Baca Juga : Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Pemberdayaan Masyarakat Jadi Prioritas PT Vale IGP Morowali
Salah seorang penerima manfaat, Sitti Hayani (37) menuturkan, wawasannya mengenai ramuan obat tradisional bertambah semenjak mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh PT Vale melalui UKBM Herbal.
“Manfaatnya tentu sangat besar jika bisa membuat jamu sendiri. Karena itu, saya begitu bersemangat saat diutus oleh Puskesmas Lampia untuk mengikuti pelatihan UKBM Herbal tahun 2016,” ujar Hayani yang berprofesi sebagai perawat dalam keterangan resmi PT Vale, Senin, (24/1/2022).
Kini, Hayani aktif berperan sebagai pendamping Kelompok BrandPasi dan Kelompok Mawar Harapan di Kecamatan Malili. Setiap kelompok binaan terdiri atas beberapa dasawisma, di mana satu dasawisma beranggotakan sekitar 17-20 kepala keluarga (KK).
Baca Juga : Serap Capex USD174 Juta, Progres Pembangunan PT Vale IGP Morowali Dukung Pertumbuhan Ekonomi
“Selain mendapat manfaat kesehatan, UKBM Herbal turut membantu perekonomian warga melalui penjualan aneka jamu kemasan yang diproduksi secara mandiri. Andalan kami adalah wedang khusus perempuan saat datang bulan, serta sirup dan teh dari bunga telang,” tambah Hayani.
Penerima manfaat lainnya, Trisnawati Aprince (46) yang akrab disapa Rina juga merasakan hal serupa. Sebagai ibu rumah tangga, dia turut menopang pendapatan keluarga setelah terlibat dalam usaha produk herbal di Kelompok Wanita Tani (KWT) Mandiri, salah satu binaan UKBM Herbal di Kecamatan Wasuponda.
Produk yang ia olah antara lain lemon segar, temulawak instan, wedang jahe, kopi stamina, dan cokelat jahe yang dipasarkan di sejumlah toko dan galeri di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.
Baca Juga : Pengawasan Pertanian Organik Langkah Strategis PT Vale Wujudkan Pertanian Berkelanjutan di Morowali
“Saya bergabung dengan KWT Mandiri tahun 2015 dan mengikuti pelatihan UKBM Herbal setahun kemudian. Sejak itu, saya mulai menanam tumbuhan obat sekaligus sayuran organik. Kebun saya kini bisa turut membantu kerabat dan tetangga yang memerlukan obat herbal,” kata Rina yang sudah memegang sertifikasi Battra Ramuan Pratama.
Senior Manager Social Development Program (SDP) PT Vale, Ardian Indra Putra mengungkapkan, di tengah situasi pandemi, kegiatan reguler UKBM Herbal berupa pendampingan teknis tetap berlangsung, baik melalui daring maupun tatap muka secara terbatas dengan mengedepankan protokol kesehatan.
Untuk mengembangkan UKBM Herbal, PT Vale kini tengah mendorong optimalisasi Griya Sehat di setiap kecamatan yang termasuk dalam area pemberdayaan, berfungsi sebagai pusat layanan kesehatan berbasis herbal, promosi dan edukasi kesehatan, serta pengembangan usaha para penggiat herbal (community enterprise).
Baca Juga : Lomba Kebersihan Dasawisma PT Vale Tingkatkan Kesadaran Lingkungan di Morowali
“Saat ini, semua kegiatan implementasi keahlian masih dilakukan secara mandiri di setiap kelompok binaan. Melalui keberadaan Panti Sehat, kami berharap tujuan-tujuan yang sudah direncanakan bisa terealisasi secara optimal, sehingga fungsi Griya Sehat dirasakan oleh masyarakat, khususnya penggiat herbal,” kata Ardian.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar