SULSELSATU.com – Petani binaan PT Vale Indonsia Tbk (PT Vale) kembali melakukan panen raya program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) melalui metode System of Rice Intensification (SRI) Organik.
Panen raya padi SRI Organik dilakukan oleh petani binaan PT Vale di Desa Kolono, Kecamatan Bungku Timur Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Kamis, 14 Juli 2022 kemarin di area persawahan seluas 1,1 ha yang menjadi milik 12 orang petani.
Selanjutnya, untuk musim kedua penerapan program ini direncanakan akan diterapkan di area persawahan seluas 5,2 ha milik 32 petani.
Baca Juga : Unjuk Rasa AMARA Pong Salamba, PT Vale: Beroperasi di Area Konsesi yang Sah Secara Hukum
Program SRI Organik merupakan bagian dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di sektor pertanian yang menjadi salah satu andalan PT Vale.
Panen yang dilakukan di lahan milik Ibu Fadlun. Pada saat panen raya sejumlah stakeholder hadir, diantaranya Wakil Bupati Morowali, Najamudin, Camat Bungku Timur, Sukman Gamal dan perwakilan Manajemen PT Vale, Ridwan Banda.
Wabup Morowali berharap hadirnya PT Vale dapat memberi dampak positif khususnya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, sehingga bisa menekan angka kemiskinan.
Baca Juga : Hadapi Ketidakpastian, PT Vale Catat Hasil Positif Triwulan Pertama 2025
“Harapannya dengan hadirnya PT Vale mampu memberi dampak positif pertumbuhan ekonomi dan menekan angka kemiskinan di Morowali,” harapnya.
Sementara itu, Senior Manager HSER IGP Blok Bahodopi PT Vale, Ridwan Banda menuturkan, program ini dilaksanakan guna mendorong pertanian yang ramah lingkungan melalui sistem pertanian sehat ramah lingkungan berkelanjutan peningkatan.
Hal ini kata Ridwan, dalam rangka mewujudkan penguatan ketahanan pangan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Baca Juga : Opini: Deforestasi, Degradasi Tanah, Dan Krisis Iklim: Salah Industri Saja atau Petani juga Punya Andil?
“Sehat adalah investasi terbesar. Sehat merupakan hal yang selalu diharapkan semua orang, maka salah satu cara yang kita lakukan adalah dengan melalui SRI padi organik ini,” tuturnya.
Lanjutnya, melalui bidang Health Safety Environtmental PT Vale, program ini diharapkan dapat berkelanjutan dan bersinergi dengan Pemerintah Daerah. Selain itu kata Ridwan, residu limbah sisa industri tidak lagi menjadi momok dan harus bernilai baik secara ekonomi maupun lingkungan bagi masyarakat.
“Dengan adanya program ini, sampah yang dibuang dapat menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan dan memberi nilai ekonomi bagi masyarakat. Semoga program ini terus berkelanjutan dan bersinergi bersama Pemerintah Daerah,” paparnya.
Baca Juga : Cerita Petani Merica dari Loeha Raya, Membangun Harapan Ruang Hidup dan Masa Depan yang Inklusif
Sebelumnya, PT Vale memberikan pendampingan dan pelatihan PSRLB selama 3 bulan yang melibatkan para kelompok tani di empat desa binaan, yaitu Desa Bahomotefe, Desa Bahomoahi, Desa Ululere, dan Desa Kolono.
Panen raya padi ini merupakan wujud implementasi dari pendampingan dan pelatihan itu sendiri. Selain itu, kelompok tani yang juga disebut sebagai warga belajar diberikan pelatihan terkait tanaman herbal, penanaman padi di pekarangan, penanaman sayuran organik, dan penanaman padi di sawah.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar