SULSELSATU.com, MAKASSAR – Mantan komisioner KPK Laode M Syarif mengkritik alasan Moh Ramdhan Pomanto soal penyebab banjir yang melanda Makassar pada Senin (13/2/2023).
Laode menilai, penyebab banjir Makassar baru-baru ini bukan hanya soal tingginya curah hujan dan air laut pasang, tetapi sejumlah masalah kompleks yang menyebabkan banjir.
“Jangan salahkan curah hujan dan air pasang karena dari dulu sudah seperti itu,” kata Laode di Twitternya.
Baca Juga : Danny Pomanto Optimis Diusung PKB Maju Pilgub Sulsel 2024
Salah satu masalah yang lebih kompleks sebagai penyebab banjir di Kota Makassar ialah adalah reklamasi.
Berdasarkan hasil kajian, Sungai Jeneberang berhilir di pantai Makassar. Sayangnya, kata alumni Universitas Hasanuddin ini, pantai tersebut ditimbun dan dijadikan proyek reklamasi.
“Saya kebetulan dulu ikut kajian waktu saya di Pusat Studi Lingkungannya Unhas ya, saya ikut salah satu tim kajian tentang Sungai Jeneberang yang mengalir ke Pantai Losari. Terus waktu itu, awal proyek reklamasi ke arah sana itu kan yang sekarang jadi perumahan, itu kajiannya tidak merekomendasikan itu karena berbahaya,” ujarnya.
Baca Juga : Danny Pomanto Dapat Dukungan dari Jeneponto Maju Pilgub Sulsel 2024
“Itu sudah disampaikan jauh sebelum saya di KPK. Jadi pasti jangka panjang akan menyebabkan salah satunya banjir di Kota Makassar dan itu sudah terjadi. Itu banjirnya sebelum ada reklamasi tidak pernah separah ini sekarang,” lanjutnya.
Selain reklamasi, Laode juga menyinggung area rawa-rawa di Makassar kini telah beralih fungsi menjadi area perkantoran, pusat usaha dan perumahan.
Jangan SALAHKAN CURAH HUJAN dan AIR PASANG karena dari doeloe sudah seperti itu.
Baca Juga : Dihadapan Pengurus IKA Unhas, Danny Janji Tuntaskan Pembangunan Stadion di Makassar
Penyebab banjir Makassar:
-Reklamasi pantai Losari & sekitarnya
-Rawa-rawa disulap jadi perumahan
-Drainase kecil dan tersumbat/kotorSEMUA ORANG TAU 🙏🏽 @zainalamochtar @husainabdullah1 pic.twitter.com/WrGO3oXerb
Baca Juga : Kejati Sulsel Beri Penghargaan Role Model Kepala Daerah kepada Danny Pomanto
— Laode M Syarif (@LaodeMSyarif) February 13, 2023
Selain dua penyebab terjadinya banjir di Kota Makassar, ia menyampaikan bahwa Pemkot Makassar harus memperhatikan drainase dan gorong-gorong.
Baca Juga : Danny Pomanto Harap Salat Subuh Berjemaah Perkuat Keimanan Masyarakat Kota Makassar
Menurutnya, kualitas drainase dan gorong – gorong di Kota Makassar kurang baik, tidak dirawat sehingga terjadi persumbatan di aliran tersebut.
“Kalau lihat drainase dan gorong-gorong yang dibangun sama Belanda, sekarang ada nggak perubahan signifikan gorong-gorong. Yang agak besar itu yang ada di depan kantor gubernur tetapi tidak besar (amat),” katanya.
“Kualitas gorong-gorong selokan kita di Makassar tersumbat, rusak semuanya. Tidak dirawat. Bandingkan dengan di Jakarta itu ada pasukan oranye yang dibikin Ahok yang dilanjutkan sama Pak Anies itu setiap mau menjelang hujan itu gorong-gorong selalu dibersihkan supaya cepat mengalir air,” katanya.
Mengenai curah hujan tinggi, Laode mengatakan hal itu terjadi sejak lama. Dia kemudian mengumpamakan hujan di Makassar bisa mengguyur tanpa henti selama sepekan.
“Padahal orang Makassar semua tahu kalau hujan selalu tinggi kan (curah hujannya). Kepercayaan kalau hujannya mulai hari Jumat, satu minggu itu Jumat yang akan datang baru berhenti kalau kita di Makassar,” kata dia.
Lebih lanjut, Laode juga meminta pihak-pihak terkait untuk memperhatikan sungai-sungai yang semakin dangkal. Laode menyinggung Sungai Tallo hingga Sungai Jeneberang tidak pernah dikeruk.
“Banyak sekali terjadi pendangkalan Sungai Tallo, Sungai Jeneberang, sehingga itu tidak pernah diperdalam, dikeruk, akhirnya meluber keluar menjadi banjir karena dia tidak bisa lagi menampung air, debit sungainya menjadi kurang karena terjadi pendangkalan,” ucapnya.
(*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar