SULSELSATU.com, MAKASSAR – Angin puting beliung yang terjadi pada Minggu 14 janurari 2024 pukul 12.30 WITA merusak dua rumah warga di Kecamatan Maggala, Kota Makassar.
Berdasarkan assesment BPBD Kota Makassar, angin membawa atap seng sekolah keatas dan mengenai atap rumah warga. Durasi kejadian kurang lebih satu menit.
Diketahui satu unit rumah rusak berat dan satu rumah rusak sedang. Akibat kejadian ini, tujuh warga dari dua KK terkena dampak, Senin (15/1/1024).
Baca Juga : Munafri Arifuddin Percepat Pemilihan RT di Makassar, Target Rampung Juni 2025
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sebagai langkah awal, BPBD Kota Makassar telah menyalurkan bantuan darurat berupa 3 lembar terpal.
Bantuan diserahkan langsung oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Makassar Muhammad Ilham Idris.
Sementara itu, Pemerintah Kota Makassar juga telah mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrim yang diperkirakan akan berlangsung hingga 16 Januari 2024.
Baca Juga : Appi-Aliyah Prioritaskan Infrastruktur Pulau, Anggaran 2025 Didesain Efisien dan Tepat Sasaran
Peringatan ini didasarkan pada data yang diterima dari Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah IV Kota Makassar.
Menurut BMKG, wilayah Kota Makassar berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertao kilat/petir danjuga angin kencang.
Potensi curah hujan tinggi tersebut dapat menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti potensi banjir rob (pasang air laut), dan genangan pada dataran rendah di kawasan perumahan, angin kencang (puting beliung) yang berpotensi menumbangkan pohon rapuh, papan reklame, tiang tinggi.
Baca Juga : Menjemput Harapan dari Pulau Terluar Makassar, Langkah Munafri Arifuddin Menghapus Kesenjangan
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto telah mengimbau seluruh pihak untuk mempersiapkan diri untuk siaga bencana.
Danny, sapaan akrabnya, juga telah menyampaikan kepada seluruh SKPD yang di bawah koordinasi BPBD untuk terus melakukan monitoring dan melakukan pembaruan data serta membuat prosedur siaga bencana yang lebih rinci dan tersistem.
Sehingga, kata dia, setiap peringatan siaga bencana mempunyai prosedur sendiri dengan tersistem otomatis.
Baca Juga : Wali Kota Munafri Arifuddin Turun Langsung Jemput Aspirasi Warga di Empat Pulau Terluar Makassar
“Misal, siaga satu, siaga dua dan seterusnya itu sudah ada prosedur penanganannya masing-masing,” jelas Danny Pomanto.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar