SULSELSATU.com, MAKASSAR – Rumah Budaya Rumata’ ArtSpace di Makassar bersiap menyambut para penulis dan pecinta literasi dari berbagai penjuru dunia dalam perhelatan Makassar International Writers Festival (MIWF) 2024.
MIWF 2024 akan berlangsung di Benteng Fort Rotterdam mulai 23-26 Mei 2024 dan merupakan penerima penghargaan International Excellence Award dari London Book Fair sebagai festival sastra terbaik tahun 2020.
Direktur MIWF M. Aan Mansyur menjelaskan, festival penulis internasional pertama dan satu-satunya di Indonesia Timur, MIWF berkomitmen pada prinsip-prinsip kemandirian, hak asasi manusia, anti-korupsi, inklusivitas, dan keberlanjutan.
“MIWF adalah festival penulis internasional pertama dan satu-satunya di Indonesia Timur, yang dikerjakan secara independen, menjunjung HAM, bersifat anti-korupsi, inklusif, dijalankan sebagai kegiatan nir-sampah (zero waste) sejak 2019 dan mendeklarasikan diri sebagai festival yang menentang all-male panel sejak Maret 2020,” ungkap Aan, Rabu (22/5/2024).
Aan melanjutkan, MIWF telah tumbuh menjadi platform penting bagi penulis, aktivis literasi, pelaku industri buku, pemikir, penggerak sosial, komunitas interdisipliner, akademisi, dan pelaku kebudayaan untuk bertukar pikiran dan pengalaman.
Tahun ini, MIWF hadir mengusung tema m/othering, yang menyoroti pentingnya peran merawat dan mengasuh dalam menghadapi tantangan kehidupan kontemporer.
Dengan tema tersebut, MIWF 2024 berambisi menjadi wadah diskusi yang aman dan inklusif, memfasilitasi dialog tentang praktik perawatan yang berdampak pada kelompok marginal.
“MIWF 2024 ingin membuka, memfasilitasi, dan mengalami ruang aman bagi percakapan serta perayaan ide dan praktik perawatan, terutama yang memengaruhi, membentuk, dan menghidupkan beragam kelompok yang dipinggirkan,” tuturnya.
Festival ini juga berharap dapat menawarkan perspektif baru dalam menangani isu-isu lokal dan global melalui pertukaran gagasan tentang care working.
Tahun ini, program MIWF juga diperkaya dengan kerja sama oleh SEAscreen Academy yang mengintegrasikan literasi, sastra, film, mengeksplorasi isu-isial sosial-politik terkini, serta praktik merawat dalam berbagai konteks kehidupan melalui lensa sinematik.
Aan menekankan bahwa hal ini bertujuan memberi perspektif yang lebih luas dan mendalam tentang m/othering bagi para peserta dan pengunjung.
“Sastra, atau seni secara umum, bisa membantu kita untuk merawat dan menemukan gagasan dan siasat yang lebih jernih dan kritis; membantu kita menatap dan menata masa depan; menciptakan ruang di mana kita mendapatkan kekuatan dan harapan. MIWF ingin senantiasa menjadi bagian dari usaha merawat kebaikan-kebaikan semacam itu,” pungkasnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar