SULSELSATU.com MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Kecamatan Panakkukang menerapkan kebijakan ganjil-genap bagi pedagang di kawasan Car Free Day (CFD) Jalan Boulevard, sebagai upaya mengembalikan fungsi utama CFD sebagai ruang publik untuk olahraga masyarakat.
Camat Panakkukang Ari Fadli menjelaskan bahwa konsep awal CFD Boulevard pada 2017 memang ditujukan untuk kepentingan olahraga masyarakat tanpa keberadaan pedagang.
Namun, sejak pandemi COVID-19, kawasan tersebut dimanfaatkan sebagai ruang pemberdayaan UMKM demi mendukung pemulihan ekonomi.
“Dulu tidak ada pedagang, tapi sejak 2021 setelah COVID-19, CFD digunakan untuk pemberdayaan UMKM. Awalnya hanya 100–200 pedagang, sekarang jumlahnya membengkak jadi sekitar 600,” ungkap Ari Fadli, Selasa (29/4/2025).
Lonjakan jumlah pedagang ini menyebabkan kawasan CFD kehilangan fungsinya sebagai ruang terbuka untuk aktivitas olahraga.
Hal ini menjadi perhatian serius Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin yang baru saja dilantik, hingga akhirnya menginstruksikan pembenahan.
Solusi yang diterapkan adalah pembagian ruas jalan: sisi selatan Jalan Boulevard untuk pedagang UMKM, sementara sisi utara dikhususkan untuk masyarakat berolahraga.
Untuk mengatasi keterbatasan ruang bagi pedagang, diterapkan sistem ganjil-genap berdasarkan nomor lapak.
“Kami berikan nomor 1 sampai 500-an ke pedagang. Nomor ganjil berjualan di minggu pertama, nomor genap di minggu kedua, begitu seterusnya,” jelas Ari.
Kebijakan ini sudah berjalan selama dua pekan dan telah disosialisasikan. Meski ada penolakan dari sejumlah pedagang, terutama yang berasal dari luar Kecamatan Panakkukang bahkan luar Kota Makassar, mayoritas warga sekitar mendukung kebijakan tersebut.
“Yang merasa terganggu justru masyarakat sekitar CFD karena CFD sudah berubah jadi pasar. Kini, lewat kebijakan ini, kita ingin menata ulang agar manfaatnya seimbang—baik bagi UMKM maupun warga yang ingin berolahraga,” tutup Ari Fadli.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar