SULSELSATU.com MAKASSAR – Pemerintah Jepang melalui Konsul Jenderal Jepang di Makassar, Ohashi Koichi menyatakan komitmennya untuk memperkuat kerja sama strategis dengan Pemerintah Kota Makassar.
Komitmen tersebut disampaikan dalam kunjungan resmi Ohashi ke Balai Kota Makassar, Rabu (11/6/2025).
Dalam pertemuan dengan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, Ohashi mengungkapkan bahwa Jepang menawarkan tiga program kerja sama baru di bidang lingkungan, teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia.
“Jepang sudah lama bekerja sama dengan Kota Makassar. Sekarang kami menawarkan tiga program kerja sama baru,” ujar Ohashi.
Program pertama adalah kerja sama dengan Kota Maniwa di bidang pengelolaan sampah. Model pengelolaan dari Maniwa dinilai bisa diadaptasi untuk menjawab tantangan lingkungan di Makassar.
Kedua, kolaborasi dengan Kota Yokohama yang dikenal sebagai kota pintar (smart city). Pemerintah Jepang bahkan mengundang Wali Kota Makassar untuk menghadiri konferensi internasional tahunan di Yokohama, sekaligus membuka peluang pertukaran pelajar dan studi transformasi digital.
Ketiga, kerja sama dengan Kota Kawasaki dalam bidang pengelolaan air, khususnya penanganan kebocoran pipa bawah tanah atau Non-Revenue Water (NRW).
Jepang menyatakan kesiapannya membantu Perumda Air Minum (PDAM) Makassar menurunkan angka kebocoran yang masih tinggi.
“Kota Kawasaki bersedia bekerja sama dengan PDAM Makassar agar angka kebocoran air bisa ditekan,” jelas Ohashi.
Selain itu, Ohashi juga menegaskan pentingnya pelibatan komunitas lokal dan pelestarian kearifan lokal sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.
Ia menyampaikan bahwa Jepang terbuka untuk kerja sama lebih luas di bidang teknologi, penanggulangan bencana, dan sistem pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat.
“Kami ingin bermitra di semua sektor untuk menjawab tantangan bersama, mulai dari banjir, sampah, hingga pendidikan,” tegasnya.
Sebagai bagian dari penguatan SDM, Konsulat Jepang juga akan menggelar Job Fair di Makassar pada 10–12 Juli 2025. Agenda ini ditujukan untuk penyerapan tenaga kerja dan program magang ke Jepang, dengan melibatkan perwakilan pemerintah Jepang dan forum rektor perguruan tinggi.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyambut baik tawaran kerja sama tersebut. Ia menegaskan kesiapan Pemkot Makassar untuk meningkatkan kolaborasi lintas sektor, khususnya dalam penanganan persoalan urban seperti banjir, kemacetan, dan sampah.
“Kerja sama ini tentu akan kami tingkatkan, terutama dalam teknologi dan pengembangan sumber daya. Persoalan banjir, macet, dan sampah memang membutuhkan peran dari semua pihak,” ujar Munafri.
Ia menambahkan bahwa pihaknya tengah melakukan kajian mendalam untuk mencari solusi jangka panjang terhadap berbagai tantangan perkotaan.
Oleh karena itu, kontribusi Jepang melalui transfer teknologi dan dukungan teknis sangat diharapkan.
“Harapan kami, dari Pemerintah Jepang dapat memberikan solusi untuk mengurangi risiko-risiko yang timbul di kota ini,” tambahnya.
Munafri juga menyebut bahwa kerja sama akan dijalankan secara bertahap, sesuai dengan kebutuhan kota. Salah satu bentuk bantuan yang diharapkan adalah tambahan armada kebersihan.
“Kalau memang memungkinkan, kami harap ke depan ada bantuan mobil sampah untuk Makassar,” ujarnya.
Terkait tawaran Jepang melalui tiga kota mitra—Maniwa, Yokohama, dan Kawasaki—Munafri menegaskan bahwa Pemkot Makassar akan mengkajinya secara detail.
“Ketiga kota yang ditawarkan oleh Jepang sangat potensial, dan kami akan melihat lebih jauh mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Makassar saat ini,” pungkasnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar