SULSELSATU.com, TOKYO – Topan Hagibis yang menerjang wilayah Tokyo, Jepang menewaskan 58 orang. Upaya penyelamatan masih berlangsung meski terkendala hujan yang terus turun sejak akhir pekan lalu.
Topan Hagibis yang terjadi di Jepang pada Sabtu malam mendatangkan angin kencang dan hujan lebat di 36 dari 47 prefektur negara tersebut. Badai ini memicu tanah longsor dan bencana banjir.
Korban tewas akibat bencana telah meningkat, AFP mengutip dari NHK bahwa ada 58 orang telah tewas. Sementara lebih dari selusin masih hilang.
Baca Juga : TSM Makassar Bakal Gelar Japan Fest 2024, Tampilkan Budaya Negeri Sakura
Pemerintah telah memberikan angka yang lebih rendah tetapi masih memperbarui informasinya.
“Bahkan sekarang, banyak orang masih belum ditemukan di daerah yang dilanda bencana,” Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan pada pertemuan darurat bencana pada Senin, (14/10/2019).
“Unit mencoba yang terbaik untuk mencari dan menyelamatkan mereka, bekerja siang dan malam,” kata Abe.
Baca Juga : Wah! Jepang Meresmikan Matahari Buatan Terbesar di Dunia
Kemudian pada hari itu, ia berjanji untuk melakukan apa pun yang bisa dilakukan negara bagi para korban dan orang yang selamat. Abe memerintahkan kementerian pertahanan untuk memanggil 1.000 pasukan cadangan untuk bergabung dengan 31.000 pasukan aktif dalam operasi pencarian.
Tetapi pekerjaan penyelamatan yang berlanjut sampai malam hari Senin berisiko digagalkan oleh hujan tambahan yang jatuh di Jepang tengah dan timur.
“Saya ingin meminta orang untuk tetap waspada sepenuhnya dan terus mengawasi tanah longsor dan banjir sungai,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam konferensi pers.
Baca Juga : Kereta Api Jepang Kini Terapkan Teknologi Penerjemah Otomatis
Di Nagano, salah satu daerah yang paling terpukul, para pejabat mengatakan mereka bekerja dengan hati-hati.
“Kami khawatir tentang dampak hujan terbaru pada upaya penyelamatan dan pemulihan,” kata pejabat setempat Hiroki Yamaguchi kepada AFP.
Hembusan angin dari Hagibis mencapai hingga 216 kilometer (134 mil) per jam, tetapi hujan lebatlah yang menyebabkan kerusakan paling besar.
Baca Juga : Uji Coba Senjata Korut Bikin Panas Kuping Jepang, Bakal Borong Rudal AS
Sebanyak 176 sungai banjir, terutama di Jepang timur dan utara.
Di pusat Nagano, tanggul yang menembus air dari sungai Chikuma mengalir ke lingkungan perumahan, membanjiri rumah-rumah sampai ke lantai dua.
Rekaman televisi dari daerah tersebut menunjukkan pasien dipindahkan dengan ambulans dari rumah sakit Nagano di mana sekitar 200 orang terputus oleh banjir.
Baca Juga : Srikandi Ganjar Gelar Kompetisi Menyanyi untuk Milenial Penggemar Lagu dan Cosplay Jepang
Di tempat lain, tim penyelamat menggunakan helikopter untuk membawa korban yang selamat dari atap dan balkon, atau mengemudikan kapal melalui perairan berlumpur untuk menjangkau mereka yang terjebak.
Pada Senin sore, hampir 76.000 rumah tangga tetap tanpa listrik, dan air terputus ke 135.000 rumah.
Bencana itu membuat puluhan ribu orang di tempat penampungan, banyak dari mereka tidak yakin kapan mereka bisa kembali ke rumah.
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar