SULSELSATU.com, JAKARTA – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengusulkan agar tahun depan Harga Pembelian Beras (HPB) menjadi Rp10.742 per kilogram. Harga beras saat diketahui Rp9.583 per kilogram.
Usulan kenaikan harga dilakukan, mengingat harga lama jauh di bawah harga pasaran.
HPB adalah harga pembelian beras oleh pemerintah kepada Perum Bulog di atas alat angkut di depan pintu gudang Perum Bulog.
Baca Juga : Pemkab Gowa dan Bulog Salurkan 54.800 Kg Beras di Kecamatan Somba Opu
Lagipula, Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, bilang ketetapan harga itu belum pernah dikaji ulang selama 3 tahun. Usulan itu disampaikan Buwas dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR.
“Perlu segera dilakukan evaluasi harga pembelian oleh pemerintah untuk menyesuaikan harga pasaran yang berlaku saat ini,” katanya, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Kamis (21/11/2019).
Angka usulan Rp10.742 per Kg tersebut diperoleh dari komponen harga beras di gudang sebesar Rp10.677, ditambah dengan dana uitslag atau biaya pengeluaran barang senilai Rp15 dan marjin per kg Rp50, sehingga totalnya menjadi Rp10.742 per kg.
Baca Juga : Merespon Harga Beras Melonjak, Pemkab Gowa Operasi Pasar
“Berdasarkan asumsi tersebut kami mengusulkan HPB oleh pemerintah tahun 2020 sebesar 10.742/kg,” imbuh Buwas.
Di hadapan anggota dewan, ia juga mengakui Bulog mengalami kesulitan pendanaan dalam menyerap gabah dan beras dari petani. Pasalnya, Bulog mengandalkan kredit perbankan dalam melaksanakan kewajiban tersebut.
Akan tetapi, pembayaran dari pemerintah baru dapat dilakukan setelah terjadi realisasi penjualan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), sehingga pencairan dana tidak selalu di awal tahun.
Baca Juga : Mulai Hari Ini, Perum Bulog Salurkan Bantuan Beras untuk Warga Makassar
Proses pencairan dana itu turut mempengaruhi kinerja keuangan Bulog. Tengok saja, sepanjang Januari-Oktober Bulog mengantongi laba Rp407,65 miliar. Laba itu turun 70,46 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,38 triliun.
Khusus Oktober, Bulog justru mencatatkan rugi sebesar Rp160,26 miliar. Karenanya, ia mengusulkan pendanaan itu disediakan melalui pemberian modal kerja di awal tahun.
“Memperhatikan hal tersebut kami mengharapkan agar mekanisme pendanaan pengadaan pasokan CBP dapat dilakukan melalui pemberian modal kerja awal tahun,” imbuhnya.
Baca Juga : Bulog Pastikan Stok Beras Sulsel Cukup Hingga Juni 2020
Sebagai catatan, pengadaan beras oleh Bulog mencapai 1,14 juta ton per 18 November 2019. Jumlah itu mewakili 63,34 persen dari target penyerapan 2019 sebesar 1,8 juta ton. Penyerapan paling besar berasal dari Jawa Timur sebesar 237.587 ton.
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar