Logo Sulselsatu

Perdana, Pemprov Sulsel, Forkompinda dan BNPB Gelar Penataran Bencana

Asrul
Asrul

Senin, 10 Februari 2020 23:41

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kegiatan penataran manajemen penanggulangan bencana antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia (RI), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Forum Komunikasi Daerah (Forkompinda) pertama kali dilakukan di Pemprov Sulsel.

Kegiatan penataran manajemen bencana ini diikuti Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah, Kepala BNPB RI, Letjen Doni Monardo, Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe, Sekda Pemprov Sulsel Abdul Hayat Gani, Anggota Komisi 8 DPR RI, Samsu Niang, Kepala BIN Sulsel, Brigjen TNI Wing Handoko, Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika beserta seluruh Bupati dan Walikota se-Sulsel.

BNPB RI mencatat kerugian disebabkan bencana alam pada tahun 2019 lalu mencapai Rp 81,8 triliun, sedangkan untuk tahun 2020 ini sejak Minggu pertama dan kedua bulan Januari sudah tercatat sebanyak 455 bencana alam yang melanda Indonesia, termasuk di Sulsel sendiri.

Baca Juga : Pertama di Indonesia, Pj Gubernur Sulsel Inisiasi Gerakan Sedekah Pohon

Kepala BNPB RI, Letjen Doni Monardo menjelaskan, bagaimana cara dan upaya untuk mengatasi bencana alam yang terus menerjang hampir semua wilayah di Indonesia, termasuk di Sulsel.

“Tanpa kolaborasi sangat sulit untuk kita hadapi bencana alam. Jadi dibutuhkan kolaborasi seperti ini baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten bahkan sampai level paling bawah seperti RT dan RW,” jelas Doni Monardo, di Ruang Rapim Kantor Gubernur Sulsel, Senin (10/2/2020).

Doni Monardo berharap Pemprov Sulsel dibawah kepemimpinan Nurdin Abdullah ini membangun kerjasama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar untuk melakukan pengkajian lebih dalam mengenai penyebab dan bagaimana mengatasi bencana alam di Sulsel.

Baca Juga : Gerakan Ramadan Berbagi Bahagia Dihadiri Puluhan Ribu Warga di Bone

“Kami mendorong pemerintah provinsi Pemprov Sulsel, bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin Makassar untuk melakukan kajian bagaimana mitigasi untuk menghadapi bencana alam seperti gempa bumi dan lainnya,” kata Doni Monardo.

Senada, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah menyampaikan, kegiatan penataran manajemen bencana ini merupakan hal yang pertama kali dilakukan di Pemprov Sulsel.

“Alhamdulillah kita melakukan kegiatan penataran manajemen penanggulangan bencana, kalau nggak salah ini yang pertama di Sulawesi Selatan,” kata Gubernur inovatif ini.

Baca Juga : 50 Ribu Bibit Akan Dibagikan pada Launching Sedekah Pohon Sekaligus Buka Puasa Akbar di Bone

Nurdin Abdullah memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini, karena merupakan upaya untuk menghadapi bencana alam yang kerap menerjang daerah-daerah di Sulsel. Dimana tahun 2019 lalu 11 daerah dilanda banjir, longsor dan angin kencang bahkan merenggut nyawa puluhan korban.

“Nah kalau kita mau melihat lebih besar kerugian yang dialami ketimbang keuntungan dari hasil menanam jagung. Infrastruktur hancur, rumah rusak, barang-barang rusak,” jelas Gubernur pertama yang bergelar profesor ini.

Pada kesempatan ini juga Nurdin Abdullah, menyampaikan agar kedepan koordinasi antara Polres, Dandim dan Pemerintah kabupaten kota untuk sama-sama menghadapi tantangan bencana alam.

Baca Juga : Program Ketahanan Pangan dan Cegah Miskin Ekstrem, Sudah 2,7 Juta Benih Ikan Ditebar di Kabupaten Bone

“Saya setiap kunjungan ke daerah saya menyempatkan bertemu dengan masyarakat petani, saya mengajak Polres, Dandim dan semuanya untuk menjaga alam dan hutan kita,” jelasnya.

Sementara, itu Anggota Komisi 8 DPR RI Fraksi PDIP, Samsu Niang mengaku, sangat bersyukur bisa ikut terlibat untuk memperhatikan masyarakyat Sulsel lewat pertemuan ini.

“Saya bersyukur bisa melakukan penataran bencana dan ini baru pertama kali di Sulawesi Selatan. Kegiatan ini berkat izin dari bapak Gubernur Sulsel,” kata Samsu Niang.

Baca Juga : Event Balap Go-Kart Pertama di Sulsel Perebutkan Piala Gubernur

Samsu Niang mengaku, anggaran untuk mengatasi bencana alam di Indonesia sangat minim dengan nominal sebesar Rp 4 triliun. “Tentu ini sangat minim, tapi saya berharap tidak bertambah karena itu akan bertambah juga bencananya,” jelasnya.

Penulis: Jahir Majid
Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Video28 Maret 2024 23:58
VIDEO: Banjir di Sejumlah Titik di Kota Palopo
SULSELSATU.com – Situasi banjir di beberapa titik di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2024). Dalam video tampak sejumlah ruas jalan te...
OPD28 Maret 2024 23:38
Berkah Ramadan, Tenaga Kontrak Dinkes Makassar Bagi-bagi Takjil Buka Puasa untuk Pengendara
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Tenaga Kontrak Dinas Kesehatan Kota Makassar (Laskar Pelangi) membagikan takjil berbuka puasa kepada pengguna jalan y...
Bisnis28 Maret 2024 23:05
Showroom Kalla Kars Tetap Buka di Hari Libur Nasional
Showroom dan bengkel resmi Kalla Kars tetap buka di hari libur nasional yang jatuh pada 29 Maret 2024 besok....
Teknologi28 Maret 2024 23:03
XL Axiata Tingkatkan Kualitas Layanan di Sulawesi dengan Jaringan Backbone Gorontalo – Palu
PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) meresmikan jaringan backbone fiber optic jalur Gorontalo – Palu untuk melayani lonjakan trafik layanan seluler di selur...